AIRSPACE REVIEW – Sudan diberitakan akan segera menerima hingga 31 jet tempur MiG-29 dari Aljazair untuk meningkatkan kemampuan militernya di tengah konflik internal yang sedang berlangsung.
Defense Arabic melaporkan, Kementerian Pertahanan Aljazair berencana mentransfer pesawat buatan Rusia tersebut guna membantu Sudan melawan kelompok paramiliter yang dikenal sebagai Pasukan Reaksi Cepat (RRF).
RRF dikatakan menerima bantuan dari Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, yang pasukan khususnya dilaporkan terlibat dalam pertempuran tersebut.
Aljazair memperoleh 31 MiG-29 pada tahun 1999-2000 melalui kontrak dengan Rusia dan Belarus. Aljazair selanjutnya meningkatkan kekuatan udaranya dengan pesawat yang lebih canggih yakni Su-30MKA.
Pada tahun 2020, MiG-29 Aljazair secara bertahap dinonaktifkan dan ditempatkan di gudang. Angkatan Udara Aljazair saat ini dilengkapi dengan sekitar 72 Su-30MKA.
Rencana saat ini adalah menyumbangkan MiG-29 ke Sudan. Pengalihan potensial ini mendukung upaya modernisasi Aljazair, termasuk rencana untuk memperoleh jet Su-57 dan memelihara 70-an pesawat tempur Su-30 miliknya.
Aljazair telah bernegosiasi dengan Rusia untuk mendapatkan pesawat tempur Su-57 sejak awal 2020-an sebagai bagian dari rencana yang lebih luas untuk meningkatkan angkatan udaranya. (RNS)
Aljazair cuci gudang, setelah melihat kekuatan udara Sudan ternyata Negara yang berbatasan dengan Mesir di utara, Laut Merah di timur laut, Eritrea di timur, Ethiopia di tenggara, Afrika Tengah di barat daya, Chad di barat, Libya di barat laut, dan Sudan Selatan di selatan ini tak bisa dianggap remeh