AIRSPACE REVIEW – Iran kembali memperkenalkan sistem rudal balistik terbarunya yang dinamai Jihad. Rudal ini memiliki jangkauan 1.000 km.
Jihad dikembangkan oleh Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), bersama industri pertahanan lokal.
Rudal balistik baru ini diperkenalkan kepada publik dalam parade militer di Teheran pada 21 September 2024.
Rudal Jihad tampak merupakan versi perbaikan dari rudal Qiam, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010.
Qiam adalah rudal berbahan bakar cair pertama Iran dengan jangkauan 800 km.
Modifikasi lainnya terhadap Qiam yakni dibekali hulu ledak berpemandu yang dapat dilepas serta meningkatkan presisi dan jangkauannya.
Kantor berita Tasnim yang berafiliasi dengan IRGC melaporkan, rudal Jihad mampu membawa hulu ledak seberat 600 kg dan dapat mencapai kecepatan delapan kali kecepatan suara.
Rudal ini juga menggunakan platform peluncuran ganda, tak lagi tunggal seperti Qiam, sehingga meningkatkan efisiensi operasionalnya.
Pengembangan rudal Iran telah menimbulkan kekhawatiran-negara Barat, khususnya mengenai potensi dampak destabilisasi di kawasan tersebut.
Amerika Serikat dan sekutunya telah menyuarakan kekhawatiran atas program rudal Iran, terutama mengingat dukungannya terhadap kelompok militan di seluruh Timur Tengah.
Meskipun ada sanksi dari Barat, Iran tetap bersikukuh bahwa pengembangan rudalnya merupakan hak kedaulatan dan diperlukan untuk pertahanan nasional.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian, yang menghadiri parade tersebut, menekankan meningkatnya kemampuan pencegahan Iran dan kesiapan negara tersebut untuk mempertahankan diri dari ancaman eksternal. (RBS)
Biasa, klo pendapat negara Amerika & sekutunya selalu khawatir karena tidak mau disaingi. Saya yakin Iran akan diobok-obok, dengan 1001 alasan.