AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan Jepang telah meminta anggaran sebesar 41,4 miliar yen (292,1 juta dolar AS) untuk tahun fiskal 2025.
Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan pesawat perang elektronik (EW) baru bagi Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF).
Kementerian mengatakan pesawat itu diperlukan untuk memperkuat kemampuan dukungan peperangan elektronik.
Ditambahkan bahwa penguatan kemampuan untuk mengumpulkan informasi tentang gelombang elektromagnetik sangat diperlukan untuk pengacauan elektronik dan perlindungan elektronik.
Kementerian Pertahanan Jepang juga menekankan perlunya menanggapi lingkungan peperangan elektronik yang semakin kompleks dan memperkuat kemampuan elektromagnetik ini diperlukan untuk operasi lintas domain.
Pesawat EW baru ini akan menjalankan misi SIGINT (Signals intelligence) yakni berupa pengumpulan-data dengan intersepsi sinyal komunikasi intelijen (COMINT) maupun dari sinyal elektronik yang secara tidak langsung digunakan dalam komunikasi kecerdasan elektronik (ELINT).
Kementerian Pertahanan Jepang sendiri telah merilis gambar pesawat P-1 versi EW ini pada bulan Maret 2023 silam.
Tampak pesawat EW ini memiliki tonjolan hemisferis khas di bagian atas badan pesawat dan di bawah hidung, merupakan kubah radar yang dilengkapi dengan fairing antena berbentuk seperti punuk.
Dilaporkan, pengembangan prototipe akan dilakukan dari tahun fiskal 2024 hingga 2031, dan berbagai uji teknis kinerja akan dilakukan dari tahun 2031 hingga 2033.
Kehadiran pesawat EW baru berbasis Kawasaki P-1 ini untuk menggantikan pesawat yang ada saat ini yakni lima Lockheed EP-3 Orion milik JMSDF yang sudah tua. (RBS)