Serbia berupaya membeli 12 Rafale, akan menjadi negara asing ke-8 pengguna jet tempur ini setelah Indonesia bila Paris mengizinkan

Dassault RafaleIstimewa
ROE

AIRSPACE REVIEW – Serbia diberitakan berupaya untuk membeli sedikitnya 12 jet tempur Rafale dari Dassault Aviation, Prancis. Rencana ini dimatangkan dalam kunjungan Presiden Serbia Aleksandar Vučić ke Prancis pada 8 dan 9 April 2024.

Dalam kunjungan dua harinya tersebut, Presiden Vučić bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan kemudian Menteri Pertahanan Prancis Sébastien Lecornu. Agenda pembahasannya antara lain mencakup potensi pembelian 12 jet tempur Rafale, Reuters melaporkan.

Langkah ini menandai perubahan diplomatik bagi Serbia, yang secara tradisional merupakan pelanggan industri pertahanan Rusia dan China. Namun sejak Serbia bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2011, Beograd mulai membeli persenjataan dari Barat.

Presiden Vučić awalnya menyatakan minat Serbia untuk mengakuisisi jet Rafale pada bulan April 2022.

Dia mengonfirmasi negosiasi yang sedang berlangsung, menunjukkan pembicaraan untuk pesawat baru dan bekas.

Secara khusus, diskusi melibatkan pengadaan 12 jet Rafale baru, serta menjajaki opsi pembelian 12 jet tempur bekas, meskipun belum tentu merupakan pesawat Rafale.

Armada tempur Angkatan Udara Serbia saat ini terdiri dari 11 pesawat tempur MiG-29 Rusia dan 17 pesawat serang J-22 buatan dalam negeri.

Potensi penambahan jet tempur Rafale akan mewakili modernisasi dan diversifikasi kemampuan pertahanan udara Serbia.

Hingga saat ini media belum melaporkan hasil pertemuan antara Vučić dengan Macron. Seperti diketahui, keinginan Beograd untuk membeli jet tempur Rafale dari Prancis masih terganjal masalah Kosovo.

Masalah yang kedua, kalaupun Prancis akhirnya menjual Rafale ke Serbia, Paris belum tentu mengizinkan penjualan rudal udara ke udara jarak jauh Meteor karena Serbia bukan anggota NATO.

Bila keinginan Serbia untuk membeli jet tempur Rafale dikabulkan Prancis, maka Serbia akan menjadi negara kedelapan pengguna jet ini setelah Indonesia yang membeli 42 unit. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *