AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan Rusia dikutip Izvestia menyatakan, Angkatan Bersenjata Rusia baru-baru ini telah menguji coba penembakan sistem pertahanan udara S-500 Prometheus untuk menghancurkan target hipersonik.
Sistem ini berhasil membuktikan efektivitas dan efisiensinya dalam mendeteksi dan menghilangkan target canggih tersebut. Kemampuannya tidak hanya terbatas pada rudal hipersonik konvensional, tetapi juga mencakup model futuristik, jelas Kementerian Pertahanan Rusia.
“Prometheus, sistem rudal antipesawat S-500, telah berhasil menunjukkan kemampuannya untuk menyerang target hipersonik dalam berbagai tahap pengujian. Informasi tersebut berasal dari sumber di departemen militer yang berbicara dengan Izvestia. Secara garis besar, target tersebut menyerupai pesawat hipersonik strategis Rusia, Avangard, serta bentuk rudal yang lebih sederhana. Yang mengesankan, Prometheus telah membuktikan kemampuannya tidak hanya dalam melacak, tetapi juga mencegat sasaran-sasaran yang bergerak cepat ini,” bunyi pernyataan yang dikutip.
Sebelumnya dilaporkan, departemen militer mencatat adanya peluncuran rudal dari kapal selam rudal nuklir Armada Utara, Tula. Kapal tersebut ditempatkan di Laut Laptev yang sangat dingin dan menembak sasaran di tempat latihan Chizha.
S-500 Prpmetheus diakui sebagai salah satu penemuan paling rahasia dalam industri pertahanan Rusia. Pengembangan sistem pertahanan udara ini dilakukan secara diam-diam. Keberadaannya baru terendus media pada tahun 2009. Sejak saat itu laporan mengenai pengembangan S-500 seperti timbul-tenggelam. Pada tahun 2022, isu keberadaan S-500 kembali mengemuka. (RNS)