NORAD (North American Aerospace Defense Command), komando militer yang bertanggung jawab atas pertahanan udara di AS dan Kanada, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mendeteksi balon yang melayang melintasi perbatasan AS pada 23 Februari 2024.
Balon tersebut, terdeteksi terbang melayang di antara ketinggian 13.106 hingga 13.716 meter sehingga menimbulkan kekhawatiran yang mengarah pada intervensi NORAD di Utah.
Namun, setelah diselidiki, diputuskan bahwa balon tersebut tidak dapat bermanuver dan tidak menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional atau keselamatan penerbangan, sebagaimana dikonfirmasi oleh NORAD dan FAA.
“Balon tersebut dicegat oleh jet tempur NORAD di Utah, yang memutuskan bahwa balon tersebut tidak dapat bermanuver dan tidak menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional. NORAD akan terus melacak dan memantau balon tersebut,” kata NORAD dalam sebuah pernyataannya.
Insiden ini menyusul meningkatnya sensitivitas terhadap penerbangan balon sejak pertemuan sebelumnya yang melibatkan balon mata-mata China berwarna putih berukuran besar tahun lalu, yang menyebabkan ketegangan diplomatik antara AS dan China.
Insiden balon tahun lalu mengakibatkan pembatalan perjalanan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke China, menyebut kehadiran balon tersebut sebagai tindakan tidak bertanggung jawab dan berpuncak pada intersepsi dan penghancuran balon tersebut oleh jet tempur F-22 AS di lepas pantai California Selatan.
-RBS-
Melengkapi U 2 dengan senjata bisa jadi solusi alternatif