Di hari kedua pameran kedirgantaraan internasional Singapore Airshow 2024 pada 21 Februari, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Honeywell Aerospace dari AS menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk bersama-sama meningkatkan performa, keandalan dan kesiapan misi terhadap platform helikopter S-70M pesanan TNI Angkatan Darat.
PTDI dan Honeywell akan menjajaki peluang pengadaan produk avionik dan mekanis produksi Honeywell pada helikopter S-70M buatan Sikorsky yang ditujukan untuk TNI AD tersebut.
MoU juga menguraikan potensial kolaborasi dalam lokalisasi kemampuan Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) untuk sistem avionik dan mekanis Honeywell pada helikopter, serta pembuatan dan supply Harness oleh PTDI untuk Honeywell.
Sathesh Ramiah, Wakil Presiden, Pertahanan & Antariksa, Asia Pasifik, Honeywell Aerospace Technologies mengatakan, “Kami merasa terhormat dapat kembali berkolaborasi dengan PTDI untuk meningkatkan kemampuan helikopter S-70M TNI Angkatan Darat.”
Ditambahkan oleh Ramiah, MoU ini tidak hanya menunjukkan komitmen Honeywell untuk memberikan solusi mutakhir guna memperkuat upaya modernisasi militer, namun juga menandakan dedikasi mereka untuk membina kemitraan yang kuat dalam industri kedirgantaraan dan pertahanan Indonesia, serta departemen pertahanan di kawasan.
Sebagai tambahan informasi, PTDI dan Honeywell memiliki hubungan yang kuat sejak tahun 1992, dalam menyediakan beberapa sistem pada CN235 milik TNI Angkatan Udara, juga memasok mesin pesawat NC212 produksi PTDI.
Sementara untuk pengadaan helikopter angkut serbaguna S-70M untuk TNI Angkatan Darat ini telah ditandatangani pada 23 Agustus 2023 di Amerika Serikat yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (Head of Agreement/HoA) kala itu dilakukan antara Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan Vice President of Global Business Development Sikorsky, Lockheed Martin, Jeff White, untuk pengadaan 24 unit S-70M atau yang populer disebut sebagai Black Hawk.
-RBS-