Terbiasa dengan pesawat Soviet, Ukraina tetap berharap mendapatkan jet Mirage 2000D Prancis selain F-16 dan A-10 dari AS

Mirage 2000DIstimewa
ROE

ANGKATAN UDARA Ukraina (UkrAF) terbiasa dengan jet-jet tempur maupun pesawat serang buatan Uni Soviet, seperti Su-27, MiG-29, Su-25, dan Su-24. Meski demikian, UkrAF membutuhkan pesawat-pesawat modern buatan Barat yang dapat menandingi pesawat-pesawat yang dikerahkan oleh Moskow dalam perang antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung selama hampir dua tahun.

AS dan negara-negara sekutunya dari Eropa telah berjanji untuk membantu perjuangan Ukraina menghadapi Rusia. Denmark, Belanda, Norwegia, dan beberapa negara lainnya bahkan menyatakan akan menyumbangkan pesawat F-16 mereka ke Ukraina.

Sementara AS tidak akan mengirimkan F-16 ke Ukraina namun akan membantu pelatihan pilot-pilot Ukraina untuk pelatihan pesawat F-16 dan mendukung suku cadangnya selama tiga bulan. Hal ini dinyatakan oleh Pentagon pada 21 November 2023.

Komandan UkrAF Letnan Jenderal Mykola Oleshchuk mengatakan, pilot-pilot tempur UkrAF tidak bisa begitu saja meninggalkan pesawat-pesawat tempur buatan Soviet dalam semalam demi pesawat Barat. Ia menandaskan bahwa pesawat-pesawat buatan Barat dapat bertugas berdampingan dengan pesawat-pesawat tempur yang dimiliki oleh Ukraina saat ini.

Ia mengapresiasi dukungan dari negara-negara Barat yang telah mengirimkan beragam sistem persenjataan canggih termasuk kendaraan lapis baja, tank, rudal jarak jauh, dan jet tempur F-16 buatan AS.

Jet F-16 pertama diperkirakan tiba di Ukraina pada akhir tahun 2024. Para pilot UkrAF dididik di AS dan di negara Eropa untuk dapat menerbangkan dan mengoperasikan pesawat ini. Mereka harus menuntaskan pendidikan bahasa Inggris terlebih dahulu, mengikuti pendidikan kelas, melaksanakan latihan terbang di simulator, hingga akhirnya menerbangkan pesawat sesungguhnya.

AS mengatakan, para pilot yang baru lulus dari pendidikan tersebut bukan berarti mereka langsung dapat bertempur di medan perang. Masih dibutuhkan waktu bagi mereka sehingga mahir menggunakan jet tempur F-16 dalam berperang.

Oleshchuk pada hari Jumat menyampaikan, Kyiv membutuhkan lebih banyak pesawat tempur seperti F-16 dan jet serang A-10 Thunderbolt II AS untuk mendukung pasukan infanteri. UkrAF juga berharap dapat menerima jet Mirage 2000D dari Prancis.

Oleh karena itu, kata Oleshchuk di saluran Telegram, bersama dengan MiG-29, F-16 juga akan beroperasi di angkasa. Demikian juga dengan pengebom Su-24M yang telah ditingkatkan, Su-25, Mirage 2000D, maupun A -10 Thunderbolt II.

“Prioritasnya saat ini, tentu saja, adalah F-16, yang pilotnya sudah dilatih oleh Ukraina. Namun, para ahli kami juga mempelajari peluang lain untuk meningkatkan potensi tempur penerbangan secara umum,” lanjutnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada bulan September lalu mengatakan, dia telah mencapai kesepakatan yang sangat penting mengenai pelatihan pilot Ukraina di Prancis dalam percakapan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Namun dia tidak merinci pelatihan apa yang akan dilakukan. Yang jelas, Prancis memang tidak memiliki jet tempur F-16 seperti yang telah dijanjikan oleh Denmark dan Belanda kepada Ukraina. Prancis dapat membantu pilot-pilot baru Ukraina dalam pelatihan menggunakan pesawat latih dasar.

Jika yang diharapkan adalah jet tempur, Prancis memang memiliki Mirage 2000D yang dapat meluncurkan rudal jelajah SCALP-EG dan juga Rafale yang saat ini menjadi idaman banyak negara.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *