Usai melakukan pendaratan darurat, helikopter PBB disita oleh kelompok militan bersenjata di Somalia

Helikopter Mi-8_UN_SomaliaReuters
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – PBB (UN) menyatakan keprihatinannya atas insiden penyitaan helikopternya di Somalia. Disebutkan, sebuah helikopter yang disewa PBB pada hari Rabu telah disita oleh kelompok militan bersenjata Al-Shabaab.

Helikopter tersebut membawa dua pria Somalia dan beberapa orang asing di dalamnya saat ditangkap oleh Al-Shabaab usai melakukan pendaratan darurat di daerah yang dikuasai mereka, menurut laporan media internasional.

Airbus_contoh2

“Saya dapat memastikan bahwa ada insiden yang melibatkan helikopter yang dikontrak PBB yang terjadi hari ini di Galmudug, Somalia,” kata Juru Bicara PBB Stéphane Dujarric kepada wartawan di New York selama briefing harian rutin.

Sebelum mendarat darurat, helikopter PBB itu mengalami kerusakan tak lama setelah lepas landas dari kota Beledweyne di Somalia tengah, kata Mayor Hassan Ali kepada Reuters. Helikopter mendarat di dekat Desa Hindhere di Wilayah Galguduud.

Misi Bantuan PBB di Somalia (UNSOM) kemudian mengonfirmasi bahwa telah terjadi insiden yang melibatkan helikopter yang dikontrak PBB yang sedang melakukan penilaian medis udara.

Dikatakan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi dan upaya tanggapan sedang dilakukan.

“Upaya tanggap sedang berlangsung, namun saya yakin semua orang akan memahami bahwa, demi alasan keselamatan semua orang yang terlibat, kami tidak akan memberikan informasi lebih lanjut saat ini,” tambah dia.

Dua sumber PBB yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa helikopter tersebut membawa sembilan penumpang.

Namun mereka tidak dapat memverifikasi secara independen identitas orang-orang yang ditangkap atau kewarganegaraan mereka.

Kelompok Al-Shabaab yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda telah melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah Somalia sejak tahun 2006.

Hal itu dilakukan dalam upaya untuk menetapkan pemerintahannya sendiri berdasarkan interpretasi ketat terhadap hukum Syariah Islam.

Meskipun pemerintah telah berhasil menangkis militan di beberapa wilayah sejak pertengahan tahun 2010-an, Al-Shabaab menguasai wilayah yang luas di Somalia selatan dan tengah dan terus menyerang warga sipil dan melakukan serangan terhadap instalasi militer.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *