AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kepala Administrasi Militer Regional Kharkiv, Syniehubov, melaporkan pasukan Rusia telah melancarkan serangan terhadap Kota Kharkiv pada 3 Januari 2024.
Menariknya pasukan Rusia menggunakan rudal permukaan ke udara S-300 dalam serangan awal tahun tersebut.
Sejatinya, senjata ini dikembangkan sebagai sistem pertahanan udara seperti untuk melumpuhkan pesawat terbang dan rudal balistik, dan tidak memiliki kemampuan bawaan untuk serangan darat.
Penggunaan sistem ini bukanlah hal yang pertama, pada Juli 2022 tahun lalu, para pejabat Ukraina mengklaim bahwa Rusia telah mengadaptasi rudal-rudal S-300 untuk serangan darat.
Peralihan penggunaan S-300 ini mencerminkan tren konflik yang lebih luas, yang menunjukkan fleksibilitas dan modifikasi peralatan militer.
Dilansir oleh Army Recognition (5/1), militer Rusia dilaporkan telah bereksperimen dengan sistem S-300 untuk meningkatkan kemampuan target daratnya.
Modifikasi dilaporkan mencakup integrasi navigasi GPS, memungkinkan penargetan yang lebih tepat.
Terlepas dari upaya ini, keakuratan dan keefektifan rudal S-300 untuk serangan darat masih dipertanyakan.
Namun demikian, sumber militer Rusia mengklaim bahwa dengan modifikasi tertentu, S-300 dapat secara efektif menargetkan infrastruktur utama berbasis darat seperti markas besar, stasiun radar, dan hanggar, dengan jangkauan hingga 120 km ketika diluncurkan pada lintasan balistik.
Untuk menggunakan kembali S-300 untuk serangan darat, setidaknya dua modifikasi utama dilakukan.
Pertama, algoritma radar dan perangkat lunak sistem dikonfigurasi ulang untuk mendeteksi dan melacak ancaman di darat, bukan target udara.
Kedua, misilnya juga turut dimodifikasi terutama untuk hulu ledaknya, seperti pemakaian hulu ledak fragmentasi ledakan atau hulu ledak penusuk lapis baja, yang lebih efektif terhadap target di darat.
Penggunaan rudal permukaan ke udara S-300 untuk serangan darat di Ukraina mengisyaratkan adanya masalah yang lebih dalam dalam persenjataan militer Rusia, yang berpotensi menunjukkan kekurangan produksi rudal permukaan ke permukaan.
-RBS-

