AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pihak Rusia telah memasok dua divisi sistem pertahanan udara S-300 ke Tajikistan dan siap menyelesaikan pekerjaan pasokan untuk sistem pertahanan udara terpadu negara-negara anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) lainnya. Hal ini diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin, seperti diwartakan oleh report.az (22/11).
Dua divisi sistem pertahanan udara S-300 terdiri delapan peluncur dan akan siap dioperasikan militer Tajikistan pada akhir tahun ini.
Pengiriman S-300 ini merupakan bagian penting dari negosiasi baru-baru ini antara Presiden Rusia dengan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon dalam kunjungannya ke Moskow.
Pembentukan sistem pertahanan udara terpadu yang mencakup seluruh negara CSTO merupakan fokus utama KTT CSTO yang dilaksanakam pada 23 November 2023 di Minsk.
S-300P (NATO: SA-10 Grumble) dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan Rusia Almaz Antey. Pertama kali diperkenalkan ke layanan angkatan bersenjata pada tahun 1979.
Sistem rudal S-300 dirancang untuk menyerang pesawat tempur modern, rudal jelajah strategis, serta rudal balistik taktis.
Komponen inti dari sistem S-300 adalah unit peluncur rudalnya, yang menampilkan sebuah trailer yang membawa empat silo rudal.
Rudal yang digunakan dalam varian S-300P adalah V-500/5V55K, dilengkapi dengan motor roket padat satu tahap.
Rudal ini menggabungkan elektronik solid-state dalam sistem panduannya.
Dengan jangkauan tembak efektifnya hingga jarak 47 km, mampu menyerang target pada ketinggian mulai dari 100 hingga 30.000 meter.
-RBS-