Bombardier mendapatkan kontrak dari US Army untuk menyediakan pesawat mata-mata baru berbasis jet bisnis Global 6500

Global 6500Bombardier

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Bombardier dari Kanada mendapatkan kontrak dari Angkatan Darat AS (US Army) untuk menyediakan sedikitnya satu pesawat Global 6500 dengan fungsi sebagai pesawat mata-mata baru.

Pesawat dengan nama HADES atau Sistem Deteksi dan Eksploitasi Akurasi Tinggi tersebut akan menjadi pesawat intelijen, pengawasan, dan pengintaian pertama di Angkatan Darat AS yang menggunakan jet bisnis kabin besar dengan kemampuan penginderaan mendalam yang canggih.

“Pesawat baru ini akan membawa “peningkatan jangkauan, kecepatan, daya tahan dan kedalaman (kecerdasan), pengawasan dan pengintaian] udara,” ujar Kolonel Joe Minor, Manajer Proyek Angkatan Darat AS untuk pesawat sayap tetap dalam pernyataannya dikutip Defense News.

Ditambahkan, HADES akan beroperasi pada ketinggian yang lebih tinggi dibandingkan platform turboprop lama.

Penginderaan mendalam merupakan suatu keharusan operasional Angkatan Darat AS di tahun 2030.

US Army sedang memperbarui persenjataan pengintaian udara dan peperangan elektroniknya seiring dengan beralihnya pesawat turboprop Guardrail yang sudah tua.

Hal ini sebagai antisipasi dalam menghadapi potensi konflik skala besar dengan Rusia dan Tiongkok.

US Army menginginkan pesawat dengan durasi, kecepatan, dan kapasitas muatan yang jauh lebih besar sehingga dapat melihat, mendeteksi, dan menargetkan ancaman dari jarak yang lebih jauh.

Menjelang program HADES, US Army telah membangun dan menerbangkan demonstran teknologi secara ekstensif.

Pesawat mata-mata tersebut telah melakukan hampir 1.000 serangan di wilayah Eropa dan Indo-Pasifik. Dua pesawat demonstran lagi rencananya akan dikerahkan pada tahun 2024.

US Army membangun dan mengerahkan dua demonstran ISR udara mulai tahun 2020 yang dikenal sebagai Artemis dan Ares.

Artemis telah melakukan lebih dari 600 serangan mendadak untuk mendukung operasi Komando AS di Eropa. Sementara Ares telah melakukan 300 serangan mendadak di Indo-Pasifik.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *