Analis: Bila F-16 dioperasikan oleh Ukraina, Rusia mungkin akan memindahkan armada kapal perangnya ke Gerogia

F-16 BelandaRNLAF

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Ukraina sedang menantikan armada jet tempur F-16 untuk memperkuat pasukan mereka dalam melawan operasi militer Rusia di negaranya.

Saat ini pilot-pilot Ukraina sedang dilatih di Pusat Pelatihan F-16 di Rumania agar mereka mahir menerbangkan jet tempur buatan Lockheed Martin tersebut.

Ukraina akan mendapatkan lebih dari 40 F-16 sumbangan dari Denmark dan Belanda.

Amerika Serikat sendiri menyatakan, para pilot F-16 Ukraina tidak akan bisa langsung bertempur menggunakan pesawat tesebut. Dibutuhkan waktu paling tidak setahun untuk bisa menggunakan pesawat tersebut dalam pertempuran.

AS mendukung penyiapan suku cadang bagi pesawat F-16 yang disumbangkan ke Ukraina.

Sementara itu, Frederik Mertens, seorang analis di Pusat Studi Strategis di Den Haag, mengatakan kepada Newsweek bahwa serangan dari jet tempur F-16 dapat membuat Angkatan Laut Rusia kewalahan.

Dengan serangan drone saja, Rusia telah mengalami banyak kerugian di mana kapal-kapal perangnya menjadi sasaran serangan Ukraina.

Akibat dari serangan itu, Rusia memindahkan sebagian besar armada mereka ke Novorossiysk—sebuah lokasi di Krimea.

Lebih jauh, Rusia juga telah membangun pangkalan angkatan laut di Ochamchira, sebuah kota di wilayah Abkhazia di Georgia yang dikuasai Rusia.

Langkah ini dipandang sebagai upaya lain yang diperhitungkan untuk menghindari serangan lebih lanjut dari Ukraina.

Mertens menekankan pentingnya Ochamchira dan menjelaskannya sebagai pelabuhan terjauh yang tersedia bagi Rusia di garis pantai Laut Hitam.

Ia juga mencatat bahwa penarikan strategis Armada Laut Hitam Rusia menyoroti kemanjuran kampanye militer Ukraina saat ini dan menggarisbawahi ancaman besar yang dirasakan dari masuknya pesawat tempur F-16 ke dalam persenjataan Ukraina.

Berfokus pada besarnya ancaman dari F-16, Mertens menegaskan bahwa pesawat tersebut kemungkinan besar akan menimbulkan tantangan yang jauh lebih besar bagi Rusia dibandingkan dengan persenjataan yang dimiliki Ukraina.

Secara khusus, kemampuan rudal antikapal Harpoon, yang dapat dikerahkan dari F-16, membuat skenario ini sangat mengkhawatirkan bagi Rusia.

Dia menambahkan, Armada Laut Hitam Rusia berada dalam jangkauan serangan di mana saja di sepanjang Laut Hitam, yang secara efektif mengubahnya menjadi “taman bermain Ukraina”.

Rusia juga telah memindahkan sebagian besar kapal perangnya yang dilengkapi dengan rudal jelajah Kalibr ke Novorossiysk, dan hanya menyisakan beberapa kapal terpilih di wilayah pendudukan Krimea.

Langkah ini dilakukan setelah Ukraina menunjukkan kemampuannya dalam melancarkan serangan yang berhasil terhadap teluk utama Armada Laut Hitam Federasi Rusia, yang terletak di kota Sevastopol yang diduduki.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *