45 tahun yang lalu F/A-18 Hornet hadir di US Navy sebagai jet tempur multiperan pertama, namanya melambung saat Operasi Badai Gurun

YF-18A di tahun 1978US Navy
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada 18 November lalu Angkatan Laut AS (US Navy) merayakan ulang tahun ke-45 pesawat multiperan pertamanya, F/A-18 Hornet.

Pesawat buatan McDonnell Douglas (kini telah melebur ke Boeing) itu mengudara perdana pada 18 November 1978.

Boeing_contoh2

Lahir dari kebutuhan dan inovasi, F/A-18 Hornet Angkatan Laut AS memperkenalkan tingkat superioritas pesawat yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Pesawat ini sekaligus menetapkan standar baru untuk pengembangan pesawat tempur generasi berikutnya.

US Navy saat ini sudah tidak menggunakan F/A-18 Hornet di kapal induk dan menggantinya dengan F/A-E/F Super Hornet serta F-35C Lightning II.

Namun Hornet tetap digunakan di sekolah Top Gun sebagai pesawat agresor. Bagi para pelaut maupn penerbang tempur US Navy, Hornet saat ini adalah pesawat “Legacy“.

Hornet terkenal pada saat Amerika Serikat melaksanakan Operasi Badai Gurun di Irak pada tahun 1991.

FA-18C dalam Operasi Badai Gurun 1991
US DoD F/A-18C dalam Operasi Badai Gurun 1991.

Pilot-pilot Hornet dapat melawan pesawat tempur lawan di udara dan menghancurkan target-target di darat.

Kemampuan bertahan dan kemudahan perbaikan pesawat terbukti semakin memantapkan perannya sebagai pesawat unggulan di wing udara tempur di kapal induk.

F-16C-Blue-Blasters
US Navy F-16C dari VFA 34 Blue Blasters.

Pesawat Hornet lahir di Komando Sistem Udara Angkatan Laut dan dikembangkan menjadi pesawat tempur serang serta pesawat peperangan elektronik.

Pesawat keluarga F/A-18 telah melampaui 11 juta jam terbang.

Melalui inisiatif seperti modifikasi umur layanan, F/A-18E/F Super Hornet akan menjadi pesawat penerus hingga pertengahan tahun 2030-an atau memasuki awal tahun 2040-an.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *