AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Belanda ingin bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Persenjataan Gabungan (OCCAR) Eropa.
Langkah tersebut sebagai upaya untuk mendorong kerja sama pertahanan Eropa dan memposisikan industrinya lebih baik, Kementerian Pertahanan Belanda mengatakan hal ini pada hari Kamis.
Belanda menyadari, kedua hal itu sangat dibutuhkan karena perang di Ukraina dan ketatnya pasar pertahanan, lanjut kementerian seperti diwartakan Defense News.
OCCAR merupakan organisasi Eropa yang mengelola proyek peralatan pertahanan, dengan anggaran operasional sekitar 6 miliar euro (6,5 miliar USD) dan portofolio 17 proyek termasuk pesawat angkut A400M, kapal fregat multimisi FREMM, dan kendaraan udara tak berawak Eurodrone.
OCCAR didirikan pada tahun 2001 oleh Perancis, Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol, serta menyusul Belgia yang bergabung beberapa tahun kemudian.
“Perang Rusia di Ukraina dan meningkatnya ancaman serta konflik secara global menggarisbawahi pentingnya basis industri Eropa yang kuat,” jelas Kementerian Pertahanan Belanda.
Belanda juga telah meningkatkan belanja pertahananannya setelah invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022.
Anggaran pertahanan Belanda meningkat menjadi 15 miliar euro pada tahun 2023 dari sekitar 12 miliar euro pada tahun 2022. Anggaran ini akan ditingkatkan lagi menjadi 21 miliar euro di tahun 2024.
Negara-negara yang tergabung dalam OCCAR bekerja sama untuk menurunkan biaya dan meningkatkan efisiensi dalam pengembangan dan akuisisi sistem senjata baru.
Bergabungnya Belanda akan memungkinkan negara itu untuk tetap dekat dengan mitra utama Eropa dan mempercepat implementasi proyek peralatan pertahanan.
Keanggotaan di OCCAR juga akan memungkinkan perusahaan-perusahaan pertahanan Belanda untuk lebih mudah berpartisipasi dalam proyek-proyek yang dikelola oleh OCCAR serta ikut mendapatkan proyek-proyek Eropa.
Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren telah memberitahu Parlemen Belanda mengenai rencana pemerintah tersebut.
-RNS-