Punya arti Pisau Bedah, 15 drone kamikaze Scalpel Rusia telah dikirimkan ke pasukan Rusia di Ukraina untuk diuji coba secara nyata

Scalpel kamikaze droneIstimewa
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pasukan Rusia di Ukraina telah menerima 15 drone kamikaze Scalpel. Sejumlah pihak mensinyalir, drone baru ini serupa dengan drone Lancet Rusia yang sudah terkenal keampuhannya.

Drone Scalpel dibuat oleh Biro Desain Vostok. Drone ini menawarkan jangkauan operasional yang lebih jauh dibandingkan dengan Lancet.

Boeing_contoh2

Pihak biro desain mengatakan, saat ini Scalpel baru diproduksi dengan kapasitas 20 unit per bulan. Tingkat produksi disesuaikan dengan jumlah permintaan.

Disebutkan pula bahwa sebanyak 15 unit drone ini telah dikirimkan ke pasukan Rusia di Ukraina.

Portal Bulgarian Military menulis, dibandingkan dengan Lancet, drone Scalpel memiliki beberapa fitur yang kurang. Namun drone ini memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap gangguan.

Harganya pun lebih murah, yakni sekitar 3.300 dolar AS per unit atau kurang lebih Rp50 jutaan. Harga ini 10 kali lebih murah dibanding harga drone Lancet.

Pihak desain biro rencananya akan terus meningkatkan kemampuan Scalpel, antara lain dengan penggunaan kamera yang memiliki pembesaran 10-30 kali lipat.

Drone Scalpel berbobot 5 kg dan berat lepas landas maksimumnya (MTOW) 10,5 kg. Drone ini dapat terbang dengan kecepatan 120 km/jam dan menempuh jarak sejauh 40 km.

Dari sisi kecepatan terbang, drone Scalpel masih di bawah Lancet yang mampu terbang dengan kecepatan hingga 300 km/jam.

Dari sisi tampilan, banyak persamaan antara Scalpel dengan Lancet yang dibuat oleh ZALA Aero Group, bagian dari Kalashnikov Concern. Muncul pertanyaan, mengapa Vostok meniru desain yang dibuat ZALA Aero.

Salah satu persamaan adalah model sayap berbentuk salib yang terhubung ke bagian tengah dan ujung badan drone, serta dilengkapi dengan sirip ekor.

Belum diketahui seberapa besar hulu ledak yang dibawa drone Scalpel. Bisa jadi daya ledaknya lebih kecil dibanding hulu ledak pada drone Lancet yang berukuran lebih besar.

Pertimbangan ukuran yang lebih kompak dan harga yang lebih murah, diduga agar drone ini lebih pas dengan anggaran militer yang tersedia.

Pertimbangannya, dengan lebih banyak drone kamikaze yang dapat diluncurkan, Rusia akan mengakuisisi drone Pisau Bedah lebih banyak.

Dengan Rusia mengerahkan lebih banyak loitering munition, artinya Ukraina harus memiliki sistem pertahanan udara atau sistem pertahanan antidrone yang lebih banyak juga.

Bagaimanapun, efektivitas drone kamikaze baru Rusia buatan Vostok ini harus dibuktikan terlebih dahulu.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *