DAPA menyatakan bahwa informasi UEA akan bergabung dengan Program KF-21 adalah tidak berdasar

KF-21 seri 004 terbang perdanaKAI
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan menyatakan pada hari Senin (18/9) bahwa informasi yang menyebut Uni Emirat Arab (UEA) akan bergabung dengan Program KF-21 Boramae adalah tidak berdasar (unfounded).

Hal itu dikatakan DAPA setelah mengonfirmasi kabar tersebut kepada berbagai pihak.

Boeing_contoh2

“Setelah memeriksa semua lembaga dan departemen terkait, informasi tersebut adalah tidak berdasar,” ujar Juru Bicara DAPA Choi Kyung-ho dikutip Yonhap.

Seperti diketahui, media online asing baru-baru ini melaporkan bahwa UEA dapat menggantikan kontribusi KF-21 Indonesia yang belum dibayar.

Media lain juga melaporkan pada tanggal 14 bahwa Komite Ekonomi Tawazun, yang bertanggung jawab atas akuisisi industri pertahanan UEA, baru-baru ini telah mengirim surat ke Kantor Kepresidenan yang menyatakan niatnya untuk bekerja sama dengan KF-21.

Program KF-21 Boramae merupakan program bersama Korea Selatan dengan Indonesia dalam mengembangkan prototipe pesawat tempur generasi 4,5.

Program ini awalnya bernama KF-X/IF-X. Korea Selatan berniat mengakuisisi 120 jet tempur KF-21 yang akan dikembangkan dalam beberapa varian.

Sementara Indonesia awalnya merencanakan akan mengakuisisi sekitar 48 unit pesawat ini.

Dalam perjalanannya, program pengembangan KF-21 mencuat karena pembayaran iuran program ini yang tersendat dari pihak Indonesia.

Seperti diketahui, Jakarta menanggung 20 persen dari biaya total pengembangan KF-21. Indonesia wajib membayar iuran dengan nilai mencapai 1,7 triliun won.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *