AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada pameran DSEI 2023 di London, perusahaan teknologi MARSS memperkenalkan sistem antidrone portabel terbarunya Interceptor-SR (Short Range).
Sistem baru ini dirancang untuk menawarkan peningkatan perlindungan terhadap serangan drone baik untuk kendaraan maupun personel di darat.
Interceptor-SR adalah versi yang lebih kompak dan ringan dari Interceptor asli MARSS sebelumnya, yang diluncurkan pada tahun 2022 lalu.
Memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), Interceptor-SR dirancang untuk memberikan alternatif yang hemat biaya dan kerusakan yang rendah dibandingkan penggunaan rudal jarak pendek untuk menetralisir drone musuh.
Untuk aplikasi yang dipasang di kendaraan darat, sistem ini dapat diintegrasikan ke dalam platform berawak maupun tak berawak.
Sistem ini bekerja bersama dengan NiDAR C2 dan sensor bawaan untuk mendeteksi dan menyerang drone musuh.
Setelah diaktifkan, Interceptor-SR menggunakan sensor termalnya untuk melacak dan menetralisir target secara mandiri menggunakan energi kinetik.
Sistem antidrone portabel ini mampu melawan berbagai drone taktis pada jarak melebihi 1 km.
Interceptor-SR diperkirakan akan mendapat permintaan yang tinggi di pasar global, terutama untuk digunakan dalam perang yang terjadi di Ukraina saat ini.
-RBS-