AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sejak kemunculan pertamanya pada pertengahan tahun 2015, keberadaan drone pengintai China, Divine Eagle, tak terdengar lagi kiprahnya.
Namun baru-baru ini, media China mengunggah sebuah Divine Eagle tampak tengah mengudara di suatu tempat di China.
Hingga saat ini tak diketahui pasti mengenai spesifikasi drone raksasa tersebut. Dari sumber terbuka diperkirakan Divine Eagle berdimensi panjang 15 m, tinggi 6 m, dan rentang sayap kisaran 35-45 m.
Drone jenis HALE (High Altitude Long Endurance) ini dibekali sebuah mesin turbofan non-afterburning menghasilkan daya dorong 3 hingga 5 ton. Diperkirakan drone memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) antara 12-18 ton.
Divine Eagle yang memiliki tata letak berbadan ganda dipilih untuk menyediakan area permukaan untuk membawa muatan seperti radar besar, juga bahan bakar yang banyak.
Drone yang dirancang dan dibangun oleh Shenyang Aircraft Corporation (SYAC) ini digadang mampu terbang hingga ketinggian 25.000 m dengan kecepatan maksimum 0,8 Mach.
Formasi dari Divine Eagle, diharapkan dapat memberikan garis peringatan dini untuk mendeteksi ancaman terhadap wilayah udara China.
Termasuk ancaman dari kedatangan rudal jelajah, keberadaan jet siluman lawan, serta dapat melakukan misi seperti perburuan kapal induk di perairan terbuka Pasifik.
Selain itu, mengingat daya tahan yang lama (diperkirakan 24 jam), Divine Eagle juga dapat menjalankan misi mengawasi pulau-pulau buatan China di Laut China Selatan, hingga membuntuti kapal perang asing disekitarnya.
-RBS-