Enam persenjataan maut Ukraina dalam perang melawan Rusia (Bagian-1)

6 Persenjataan Maut Ukraina dalam perang melawan Rusia _ airspace reviewIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sejak Operasi Militer Khusus yang digelar Rusia melawan Ukraina dimulai pada Februari 2022, beragam persenjatan telah digunakan Angkatan Bersenjata Ukraina menghadapi serbuan pasukan Rusia.

Setidaknya tersedia enam senjata maut yang terbukti andal dalam perang yang membuat militer Rusia kewalahan.

Kali ini, pada bagian pertama, Airspace Review mengulas mengenai tiga senjata untuk menghadapi lawan dari udara, laut, dan darat.

Patriot

Sistem Rudal Patriot
Raytheon

Menghadapi serangan masif Rusia menggunakan rudal jelajah jarak jauh atau rudal balistik taktis, juga guna menangkal jet tempur Rusia, militer Ukraina mengandalkan MIM-104F PAC-3 Patriot yang dipasok AS bersama negara anggota NATO.

Sistem rudal pertahanan udara Patriot ini dikembangkan oleh Raytheon dan mulai dioperasikan AS pada tahun 1984.

Sistem rudal Patriot menjadi terkenal selama Perang Teluk 1991 setelah menembak jatuh banyak rudal Scud Irak yang ditembakkan ke Israel.

Sistem ini mampu beroperasi di segala kondisi cuaca, memiliki jangkauan tembak sejauh 70 km, ketinggian maksimum 24 km, dan waktu penerbangan hingga tiga setengah menit.

Patriot dilengkapi dengan radar array bertahap AN/MPQ-53 untuk deteksi target, pencarian, identifikasi, pelacakan rudal, panduan, dan penanggulangan elektronik.

Untuk spesifikasi rudal MIM-104F PAC-3 memiliki berat sekitar 900 kg, panjang 5,2 m dan diameter 41 cm. Dengan berat hulu ledak antara 84-91 kg

Rudal Patriot mampu melesat hingga kecepatan maksimum 1.190 m/detik atau setara 3,5 kali kecepatan suara (Mach).

Dalam perang melawan Rusia, beberapa kali dilaporkan Patriot berhasil mencegat rudal jelajah Rusia, termasuk versi berkecepatan hipersonik.

Pada tanggal 4 Mei 2023, selama serangan malam hari di wilayah Kyiv, pasukan pertahanan udara Ukraina mengklaim rudal balistik Kh-47M2 Kinzhal hipersonik ditembak jatuh oleh sistem pertahanan rudal Patriot.

Diketahui pasukan Ukraina menembakkan beberapa rudal Patriot pada sudut yang berbeda untuk mencegat rudal Kinzhal tersebut.

Pada 13 Mei, Forbes mengklaim baterai Patriot diduga digunakan untuk menghancurkan setidaknya empat pesawat milik AU Rusia, terdiri dari Su-34, Su-35, dan dua helikopter Mil Mi-8.

Neptune

RK-360MC
Ukraine MoD

Untuk menghadapi kapal perang permukaan milik AL Rusia, militer Ukraina memiliki senjata maut antikapal buatan dalam negeri dikenal sebagai Neptune.

Rudal antikapal berbasis pantai Neptune ini berhasil mencetak sejarah dengan menenggelamkan kapal penjelajah Moskwa (kelas Slava) milik AL Rusia.

Ukraina mengklaim bahwa kapal raksasa Rusia tersebut berhasil dihajar oleh dua rudal Neptune yang diluncurkan pasukannya dari wilayah Odessa pada 13 April 2022.

Sejak kejadian tersebut, dilaporkan seluruh armada Laut Hitam Rusia ditarik menjauh dari garis pantai Odessa guna menghindari jangkauan rudal Neptune yang mampu menyasar target hingga 300 km.

Mengenai riwayatnya, Neptune yang memiliki kode resmi R-360 ini dikembangkan oleh Biro Desain Luch. Prototipenya mulai diuji coba pada 22 Maret 2016 dan masuk jalur produksi 2019.

Selang dua tahun kemudian, pada Maret 2021, Angkatan Laut Ukraina resmi memperoleh unit pertama dengan kode RK-360MC Neptune.

Desain Neptune sendiri didasarkan pada rudal antikapal Kh-35 buatan era Uni Soviet, dengan peningkatan dalam jangkauan dan perangkat elektronik yang jauh lebih baik.

Sistem ini dirancang untuk mengalahkan kapal perang permukaan termasuk menghadapi kapal induk, baik dalam konvoi atau bergerak sendiri-sendiri.

Untuk spesifikasinya, rudal Neptune memiliki massa 870 kg dan hulu ledak seberat 150 kg, meluncur dengan kecepatan subsonik.

Sistem pertahanan pantai Neptune terdiri dari peluncur bergerak berbasis truk USPU-360 dengan empat rudal, lalu kendaraan angkut/muat ulang TZM-360, kendaraan komando & kontrol RCP-360, dan kendaraan kargo khusus.

Javelin

Javelin anti-tank missile
US Army

Guna menghadapi monster darat pasukan Rusia yang terdiri dari Tank Tempur Utama (MBT) keluarga T-72, T-80 dan T-90, pasukan darat Ukraina memiliki senjata pamungkas FGM-148 Javelin pasokan AS.

Rudal antitank (ATGM) Javelin atau dikenal juga sebagai Advanced Anti-Tank Weapon System-Medium (AAWS-M), adalah sistem sistem antitank portabel yang beroperasi sejak tahun 1996 yang diproduksi oleh Raytheon & Lockheed Martin.

Mengadopsi fitur fire and forget, menggunakan panduan infra merah otomatis, memungkinkan pengguna mencari perlindungan segera setelah peluncuran.

Hal ini berbeda dengan rudal antitank dengan sistem panduan kabel, yang mengharuskan pengguna untuk memandu senjata selama pertempuran.

Hulu ledak High-Explosive Anti-Tank (HEAT) pada Javelin dapat mengalahkan tank tempur utama modern dengan serangan dari atas, di mana armor mereka paling tipis. Dengan jangkaun tembak hingga jarak 2.500 m.

Tak hanya digunakan membabat target darat, Javelin bahkan terbukti ampuh untuk merontokkan target udara seperti helikopter, terutama selama hovering di atas tanah atau sedang terparkir.

Dilaporkan, pada 3 Juli 2023, Marinir Ukraina dari Brigade Marinir ke-36 mengklaim telah menembak jatuh helikopter sebuah helikopter serang AU Rusia Ka-52 dengan Javelin.

Selama Perang Rusia-Ukraina, AS dikabarkan telah menyediakan ribuan Javelin ke Ukraina. Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) menyebutkan, AS setidaknya telah memasok 7.000 rudal.

Rudal Javelin bertanggung jawab atas sebagian dari ratusan kendaraan lapis baja Rusia yang dihancurkan atau dirusak pasukan Ukraina.

Bahkan Pentagon AS mengklaim bahwa dari 112 Javelin pertama yang ditembakkan oleh pasukan Ukraina sejak awal perang, 100 misil berhasil mencapai target mereka.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *