AS borong Sistem Pertahanan Udara Bergerak Gepard dari Yordania untuk Ukraina

GepardIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Darat AS (US Army) dilaporkan telah memberikan kontrak kepada perusahaan Global Military Products, Inc. dari Tampa, Florida, senilai 118 juta dolar untuk memasok Sistem Senjata Pertahanan Udara Bergerak (SPAAG) Gepard buatan Jerman untuk diberikan kepada Militer Ukraina.

Sistem Gepard yang dimaksud adalah milik Militer Yordania yang dibelinya dari bekas pakai Militer Belanda satu dekade silam sebanyak 60 unit, termasuk 350.000 butir amunisi 35mm dan suku cadang.

Dilansir The War Zone (1/6), pembelian Gepard oleh AS ini didanai melalui Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI), yang didirikan sebelum invasi Rusia ke Ukraina pecah.

Mekanisme bantuan keamanan ini secara khusus dimaksudkan untuk membantu memperoleh senjata dan peralatan lainnya, bersama dengan pelatihan dan layanan dukungan lainnya, atas nama Ukraina.

Namun tidak jelas berapa banyak Gepard yang dibeli untuk Ukraina atau kapan mereka akan tiba di negara itu.

Pemberitahuan kontrak tidak secara eksplisit mengatakan dari mana Gepard itu berasal, tetapi dinyatakan bahwa pekerjaan akan dilakukan di Amman, Yordania, dengan perkiraan tanggal penyelesaian 30 Mei 2024.

Sebelumnya pada bulan Juli 2022, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov telah mengonfirmasi bahwa negaranya telah menerima pengiriman pertama sebanyak tiga sistem pertahanan udara jarak dekat Gepard dari Jerman beserta 60.000 butir amunisinya.

Diketahui, Pemerintah Jerman mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mengirim dua gelombang setidaknya 30 kendaraan perang pertahanan udara Gepard untuk membantu negara itu menghadapi invasi Rusia.

Mengenai Gepard, sistem pertahanan udara segala cuaca SPAAG (Self-Propelled Anti-Aircraft Gun) ini mulai dikembangkan akhir 1960-an oleh Krauss-Maffei Wegmann (KMW) dan dikenal sebagai Flakpanzer Gepard.

Gepard dibangun berdasarkan sasis Leopard 1 MBT, yang dipersenjatai dengan dua kanon Oerlikon Contraves 35 mm KDA yang dipasang disisi kiri dan kanan kubah (turet).

Setiap kanon dimuati 320 butir munisi anti pesawat dan 20 butir amunisi penusuk lapis baja. Kanon memiliki jarak tembak maksimum 5.500 m dengan amunisi FAPDS.

Sebagai sistem tempur anti pesawat, Gepard dilengkapi dengan dua radar termasuk radar pencari pulse Doppler yang terletak di bagian belakang atap turret dan radar pelacak yang dipasang di bagian depan turet.

Radar pencarian beroperasi di pita E/F dan memiliki jangkauan 15 km. Pita E NATO adalah sebutan yang diberikan untuk frekuensi radio dari 2000 hingga 3.000 MHz sementara F menunjukkan frekuensi radio dari 3.000 hingga 4.000 MHz.

Radar pencarian berputar pada 60 rpm dan menyediakan pengawasan wilayah udara terus menerus dengan kemampuan IFF (Identification Friend or Foe).

Gepard dirancang untuk menghadapi pesawat tempur, helikopter serang, pesawat angkut, rudal dan pesawat terbang tanpa awak.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *