AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan RI akan membeli dua Kapal Selam Scorpene asal Prancis, di mana Indonesia akan mendapatkan transfer teknologinya.
Pembelian tersebut sudah termasuk dengan AIP (Air-independent Propulsion) beserta persenjataan dan suku cadangnya.
Pembangunan Scorpene melibatkan industri pertahanan nasional, dalam hal ini adalah PT PAL Indonesia yang akan mendapatkan dukungan penuh dari Naval Group, Prancis.
Namun TNI Angkatan Laut (TNI AL) sebagai pengguna harus bersabar, karena pembangunan satu Kapal Selam Scorpene membutuhkan waktu sekitar enam tahun.
Hal itu diungkapkan General Manager of Merchantship dan Submarine PT PAL Satriyo Bintoro dalam acara “Industri Day” yang digelar PT Naval Group dan PT PAL Indonesia pada 10 Mei di Jakarta, seperti dikutip Kompas.com.
Mengenai spesifikasinya, Scorpene memiliki bobot pemindahan 1.565 ton untuk versi CM-2000 dan 1.870 ton versi AM-2000. Panjangnya 61,7 m versi CM-2000 dan 70 m varian AM-2000, dengan lebar 6,2 m.
Kapal selam ini ditenagai dengan penggerak diesel listrik yang menghasilkan kecepatan maksimum 20 knot (37 km/jam) dalam posisi terendam dan 12 knot (22 km/jam) saat di permukaan air. Kedalaman selam maksimum mencapai 350 m.
Untuk persenjatannya, Scorpene dibekali enam tabung torpedo untuk 18 torpedo kelas berat Black Shark, rudal antikapal SM-39 Exocet, dan rudal antipesawat A3SM (MICA).
-RBS-