AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Bila Rusia memiliki robot tempur pemburu tank Marker Combat UGV yang kini dioperasikan di palagan Ukraina, maka Amerika Serikat juga tak ketinggalan, mereka memiliki ACT3205 RCV-H.
Konsep robot pemburu tank (tank hunter) ini diajukan oleh United States Army Ground Vehicle Systems Center (GVSC).
Dimensinya sekitar 2/3 dari Tank Tempur Utama (MBT) M1A2 Abrams. Namun demikian ACT3205 RCV-H tetap dipersenjatai dengan kanon otomatis kaliber 120 mm.
Persenjataan sekundernya untuk menyasar sasaran ringan berupa stasiun ARAS (Advanced Remote/Robotic Armament System) bersenjatakan senapan mesin berat 12,7 mm.
Kendaraan berbobot sekitar 27 ton ini akan dibekali mesin hibrida diesel/elektrik yang menghasilkan tenaga 650 ps.
ACT3205 RCV-H juga akan memiliki sistem Perlindungan Aktif Terintegrasi (APS), kemungkinan besar mengadopsi Trophy APS buatan Israel.
Bodinya yang kompak, memungkinkan dua unit ACT3205 RCV-H dapat dimuat ke dalam perut pesawat angkut C-17 dan satu unit dapat diangkut di luar menggunakan helikopter CH-47F atau CH-53K.
Robot tempur ini setidaknya membutuhkan dua awak, yaitu pengendali kendaraan dari jauh dan seorang lagi sebagai operator senjata.
Dilansir Bulgarian Military (15/4), ACT3205 RCV-H akan dibanderol seperenam dari harga M1A2 Abrams SEPv3, yakni dengan kisaran harga 2 sampai 3 juta dolar.
-RBS