China luncurkan drone WZ-7 HALE untuk Angkatan Lautnya

Guizhou WZ-7Istimewa
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat pekan lalu merilis gambar baru drone Guizhou WZ-7 Soaring Dragon versi angkatan laut. Drone tersebut dioperasikan oleh Dinas Penerbangan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLANAF).

Drone jenis High Altitude Long Endurance (HALE) ini dibangun oleh Guizhou Aircraft Industry Corporation (GAIC) sebagai drone jarak jauh yang mampu memberikan kemampuan Intelligence, Surveillance and Reconnaissance (ISR ).

Versi angkatan laut dari WZ-7 agak mirip dengan MQ-4C Triton Angkatan Laut AS (varian angkatan laut dari RQ-4 Global Hawk) dengan misi fokus pengawasan maritim yang luas.

Selama bertahun-tahun, diketahui China telah mencoba membangun kemampuan Anti-Access/Area Denial (A2/AD) untuk melawan gugus kapal induk AS, dengan memperkenalkan berbagai kemampuan antikapal, termasuk rudal balistik antikapal DF-21D disebut sebagai “Pembunuh Kapal Induk”.

Seperti senjata lainnya, untuk mencapai targetnya (kapal induk), drone harus menemukannya keberadaannya terlebih dahulu. Nah, varian WZ-7 ini dapat diandalkan untuk memburunya.

Drone menggunakan radar dan suite ESM untuk melengkapi jaringan ISR Maritim China yang ada sebagai bagian penting dari keseluruhan ekosistem “Kill Chain” dengan fokus melakukan ISR jarak jauh.

Kemudian menyampaikan gambaran maritim taktis dan membangun kesadaran situasi untuk memberikan informasi penargetan terkini untuk unit antikapal.

Mengenai spesifikasinya, WZ-7 memiliki panjang 14,3 m, lebar sayap 25 m, dan tinggi 5,4 m. Memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) 7.500 kg dan muatan misi 650 kg.

Drone mampu terbang hingga ketinggian maksimum 18.000 m, kecepatan jelajah 750 km/jam, dan jangkauan operasi 7.000 km.

Dilansir Naval News (31/3), pada 1 Januari 2023 Kementerian Pertahanan Jepang mengonfirmasi bahwa WZ-7 China melewati Selat Miyako, Jepang.

Ditambahkan, Angkatan Udara Bela Diri Jepang lalu mengirimkan jet tempur F-15J untuk mencegat dan mengamati drone saat memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Jepang tersebut.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *