Prototipe helikopter serang AW249 dengan livery tempur terbang untuk pertama kalinya

Leonardo AW249Leonardo
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Prototipe helikopter serang Leonardo AW249 NEES (Nuovo Elicottero da Esplorazione e Scorta/Helikopter Eksplorasi dan Pengawal Baru), telah melakukan penerbangan pertamanya dengan livery tempur pada 19 Maret 2023 dari fasilitas pabrik di Vergiate, Italia.

Ini berbeda dengan prototipe awal yang melakukan terbang perdananya pada Agustus 2022 yang masih menggunakan cat primer.

Boeing_contoh2

Penampakan prototipe kali ini telah menggunakan corak tempur dilabur warna zaitun kusam, sama seperti helikopter serang Angkatan Darat Italia lainnya.

Mengenai AW249, helikopter tersebut akan menggantikan A129 Mangusta yang telah dioperasikan Angkatan Darat Italia sejak 1990-an dan ditingkatkan selama bertahun-tahun hingga ke varian A129D saat ini.

Leonardo telah mengerjakan proyek AW249 sejak 2017 ketika Kementerian Pertahanan Italia memprakarsai program NEES. Kementerian mengajukan satu prototipe, tiga helikopter produksi pra-produksi, dan kebutuhan hingga 48 helikopter operasional.

Dalam perancangannya, AW249 disesuaikan dengan pertempuran masa depan dan beradaptasi dengan skenario yang berkembang pesat.

Helikopter ini memadukan arsitektur sistem terbuka untuk memungkinkan peningkatan cepat dan kemampuan pertumbuhan, komunikasi canggih, dan sistem manajemen ruang pertempuran yang canggih.

Selain itu, karena meningkatnya kebutuhan untuk bekerja sama dengan platform lain dalam operasi yang berpusat pada jaringan, AW249 akan menampilkan kemampuan kerja sama tim berawak-tanpa awak (manned-unmanned teaming/MUM-T).

Interoperabilitas dan kesadaran situasional helikopter akan didorong oleh sistem C2 (Command and Control) dan C4 (Command, Control, Communications, and Computer).

Bersama dengan Software Defined Radios untuk multi-band Line of Sight (LOS), Beyond Line of Sight, (BLOS), Format Pesan Variabel (VMF), tautan data Link-16, serta sistem transmisi foto dan video (ROVER).

Kesadaran situasional juga akan memanfaatkan sistem deteksi profil rintangan dan altimetrik, serta semua alat bantu navigasi standar, sistem penglihatan siang/malam, dan termal, serta tampilan yang dipasang di helm (HMD) dan berbagai informasi akan ditampilkan pada tampilan area besar (LAD) di kedua kokpit.

Helikopter AW249 ditenagai oleh sepasang mesin turboshaft GE Aviation CT7-8E6 (T700), masing-masing bertenaga 2.500 hp (1.860kW) dan juga menggunakan komponen dinamis dari helikopter angkut AW149 untuk menghemat biaya pengembangan.

AW249 memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) dalam kisaran 7.500 – 8.000 kg (sekitar dua kali lipat dari MTOW A129). Heli ini mampu beroperasi dalam kondisi cuaca panas, tinggi, serta dingin. Kecepatan jelajah di 260 km/jam dan daya tahan terbang tiga jam.

AW249 memiliki muatan dua kali lipat dibandingkan dengan AW129. Tersedia enam gantungan senjata di sayap kecilnya dapat memuat rudal udara ke darat dan udara ke udara, roket berpemandu dan tangki bahan bakar eksternal, selain itu terdapat kanon 20 mm yang dipasang di dagu.

Helikopter menampilkan perangkat perlindungan diri yang canggih seperti Elettronica ELT-162 Radar Warning Receiver, Elettronica ELT/577 Quiris Directed Infra-Red Counter Measure System (DIRCM), dan Leonardo Multi Aperture InfraRed (MAIR) Missile Warning System (MWS).

AW249 juga memiliki beberapa fitur deteksi rendah untuk mengurangi penampang radar dan tanda jejak inframerah.

Meskipun bukan helikopter siluman, fitur-fitur ini akan membantu membuat deteksi AW249 lebih sulit bagi musuh.

Direncanakan versi produksi AW249 sendiri akan diserahkan mulai tahun 2025 mendatang, menggantikan secara bertahap posisi A129C/D yang saat ini masih menjadi andalan Angkatan Darat Italia.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *