AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Produsen drone kenamaan asal Amerika Serikat, General Atomics Aeronautical Systems Inc. (GA-ASI), pada 15 Maret 2023 mengungkapkan bahwa Angkatan Laut Jepang (Japan Maritime Self-Defense Force/JMSDF) akan mengakuisisi drone MQ-9B SeaGuardian buatannya.
Ditambahkan, JMSDF terlebih dahulu akan melakukan operasi uji coba pada bulan April 2023 mendatang.
Drone jenis intai dan pengawasan maritim ini akan digunakan untuk melakukan berbagai tes untuk meninjau kemampuan beradaptasi mendukung misi kerja sama berawak-tak berawak JMSDF.
Pemerintah Jepang juga telah mengumumkan bahwa Penjaga Pantai Jepang (JCG) dan JMSDF akan bertukar data yang diperoleh oleh MQ-9B SeaGuardian.
Seperti diketahui, JCG telah terlebih dahulu mengoperasikan satu MQ-9B SeaGuardian sejak Oktober 2022.
Mengenai MQ-9B, drone kelas MALE (Medium-Altitude, Long -Endurance) versi maritim ini dikembangkan oleh GA-ASI berdasarkan drone intai serang MQ-9A Reaper yang semula dikenal sebagai Naval Reaper.
Drone dibekali radar pencarian permukaan maritim multimode dengan mode pencitraan Inverse Synthetic Aperture Radar (ISAR).
Lalu perangkat penerima Sistem Identifikasi Otomatis (AIS) dan sensor High-Definition-Full-Motion Video (HDFMD) yang dilengkapi dengan kamera optik dan inframerah.
Perangkat sensor ini memungkinkan drone untuk mendeteksi dan mengidentifikasi kapal permukaan secara waktu nyata seluas ribuan mil laut persegi dan menyediakan pelacakan otomatis target maritim serta korelasi pemancar AIS dengan trek radar.
MQ-9B SeaGuardian sanggup beroperasi di segala kondisi cuaca. Memiliki daya tahan lebih dari 18 jam dan dapat melakukan patroli selama delapan jam penuh pada radius 1.200 nmi atau 2.200 km.
Selain digunakan oleh JCG , varian MQ-9B juga dioperasikan oleh Customs and Border Protection (CBP) Amerika Serikat sebanyak dua unit dan Penjaga Pantai Amerika Serikat (USCG) yang mengoperasikan satu drone.
-RBS-