Mengenang T-4, pesawat bomber 3 Mach rancangan Sukhoi

Sukhoi T-4 BomberIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Selama ini Biro Desain Sukhoi lebih dikenal sebagai perancang pesawat tempur jet andalan Rusia (meneruskan Uni Soviet), mulai dari generasi Su-7 hingga Su-57.

Namun sebenarnya, Sukhoi pernah mengembangkan pembom supersonik yang digadang bakal menjadi pesaing XB-70 Valkyrie buatan North American, Amerika Serikat saat itu.

Kisahnya dimulai pada tahun 1963, saat pemerintah Uni Soviet mengadakan permintaan proposal di antara biro desain pesawat di Uni Soviet masa itu.

Rancangan Sukhoi, dengan kecepatan jelajahnya yang tinggi hingga 3 Mach lebih disukai daripada desain yang diajukan oleh Biro Desain Yakovlev dan Tupolev.

Setelah tinjauan rancangan awal selesai pada Juni 1964, pembangunan prototipe pun disahkan. Pesawat mendapatkan kode T-4, kadang disebut Project 100 atau Su-100 Sotka.

Pembuatan T-4 membutuhkan upaya penelitian besar-besaran untuk mengembangkan teknologi yang diperlukan. Disebutkan, hampir 600 paten atau penemuan dikaitkan dengan program ini.

Ini termasuk teknologi manufaktur untuk membuat mesin dan menyatukan bahan/material bodi yang diperlukan untuk menahan penerbangan 3 Mach yang berkelanjutan.

Prototipe pertama T-4 (101) akhirnya berhasil diselesaikan pada musim gugur tahun 1971, dengan penerbangan perdana sukses dilaksanakan pada 22 Agustus 1972.

Pilot pengujinya adalah Vladimir Ilyushin, putra perancang pesawat terkenal Sergei Ilyushin, dan navigatornya adalah Nikolai Alfyorov.

Pengujian berlanjut hingga 19 Januari 1974. T-4 (101) hanya terbang sepuluh kali dengan menorehkan total 10 jam 20 menit.

Saat itu rencananya akan dibangun sebanyak enam prototipe, tapi Sukhoi baru membangun tiga prototipe lainnya (102, 103, dan 104), dua untuk uji terbang dah sebuah untuk pengujian statis di darat.

Sayangnya, pada tahun 1974, Kementerian Industri Penerbangan memerintahkan pekerjaan T-4 ditangguhkan.

Setahun kemudian, proyek T-4 secara resmi dihapus, tepatnya pada 19 Desember 1975. Pembangunan prototipe ke-5 dan ke-6 pun turut dibatalkan.

Mengenai spesifikasinya, T-4 berdimensi panjang 44 m, lebar sayap 22 m, tinggi 11,2 m, dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) 135.000 kg.

Pesawat dengan dua awak ini dibekali empat mesin turbojet Kolesov RD-36-41 berdaya 157 kN masing-masing.

Dengan performa kecepatan maksimum 3.200 km/jam dan kecepatan jelajah 3.000 km/jam, ketinggian terbang hingga 24.000 m, dengan jangkauan feri 7.000 km.

Saat tinggal landas dan mendarat, hidung T-4 yang mancung diturunkan untuk memberikan visibilitas yang baik pada pilotnya.

Sementara saat terbang jelajah, hidung diluruskan sejajar bodi, dimana pilot menggunakan periskop untuk melihat ke depan.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *