Pesawat amfibi raksasa AG600 China memasuki pasar pada 2025

AG600 Kunlong_ Airspace ReviewIstimewa/AR
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pesawat amfibi raksasa AG600 buatan China diperkirakan akan memasuki pasar pada 2025, seperti disampaikan oleh Aviation Industry Corporation of China (AVIC).

Ditambahkan, AVIC akan berusaha untuk mendorong pengiriman batch awal berupa pesawat pemadam kebakaran pada tahun 2025.

Airbus_contoh2

AG600 varian pemadam kebakaran dari udara ditargetkan mendapatkan sertifikat tipe pada 2024, kata AVIC, seperti diwartakan oleh situs China Mil (18/2).

Varian AG600 lainnya yakni untuk misi pencarian dan penyelamatan (SAR) ditargetkan untuk mendapatkan sertifikat tipe pada 2025.

Berdasarkan riwayatnya, pesawati yang dijuluki Kunlong (Naga Air) ini sukses melaksanakan penerbangan perdana dari landasan pacu darat Bandara Jinwan, Kota Zhuhai, Provinsi Guangdong pada 24 Desember 2017.

Selanjutnya sukses mengudara pertama dari permukaan air dari Waduk Zhanghe di berada di Provinsi Hubei, China Tengah pada 22 Oktober 2018.

AG600 berdimensi panjang 36,9 m, tinggi 12,1 m, rentang sayap 38,8 m. Ukurannya setara dengan pesawat jet komersial Boeing 737.

Fakta ini menjadikannya sebagai pesawat amfibi terbesar di dunia saat ini, mengalahkan ShinMaywa US-2 dari Jepang dan Beriev Be-200 dari Rusia.

Beragam tugas dapat dijalankan oleh AG600. Di antaranya sebagai pesawat pemadam kebakaran hutan dari udara.

Pesawat dapat membawa air seberat 37 ton dalam tangki di perutnya yang diisi di darat.

AG600 juga mampu menyiduk air sambil terbang di atas permukaan. Sebanyak 12 ton udara dapat diserok dalam waktu 12 detik saja.

AG600 dapat melakukan penerbangan ketinggian rendah dengan kecepatan rendah pula, ini memungkinkannya untuk menjatuhkan air secara akurat di lokasi kebakaran.

AG600 juga cocok sebagai pesawat SAR. Dengan kecepatan jelajah 500 km/jam atau lebih dari 10 kali lipat dari penyelamatan menggunakan kapal air. Artinya AG600 dapat mencapai tujuan dengan cepat.

Kapasitas muatnya juga lumayan besar, dapat memuat penumpang hingga 50 orang.

Untuk terbang dari permukaan air, diperlukan alur sepanjang 1.500 m dengan kedalaman minimal 2,5 m, serta bisa terbang dan mendarat dari ombak setinggi dua meter atau kondisi laut state 3.

Pesawat dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) 60 ton ini ditenagai empat mesin turboprop buatan lokal Dongan WJ-6 berbilah enam kitiran.

AG600 dapat terbang maksimal pada ketinggian 6.000 m dengan jangkauan operasi sejauh 4.500 km atau endurance selama 12 jam.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *