Kornet ATGM, senjata penjagal tank asal Rusia yang sudah battle proven

Kornet missileVadim Savitsky

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Negara-negara anggota NATO telah bersepakat untuk segera mengirimkan tank tempur utama (MBT) ke Ukraina guna mendukung negara pecahan Soviet tersebut berperang melawan Rusia.

Sederet MBT terbaik di dunia siap meluncur ke palagan Rusia-Ukraina, di antaranya adalah Leopard 2, Challenger 2, dan M1 Abrams.

Untuk menghadapi para monster darat tersebut, pasukan Rusia sendiri memiliki beragam senjata pelumpuh tank.

Salah satunya adalah rudal antitank (ATGM) Kornet 9M133 yang dijuluki NATO sebagai AT-14 Spriggan.

Kornet dirancang oleh biro Desain Instrumen KBP tahun 1988, dan diteruskan Rusia sejak 1992 menyusul bubarnya Uni Soviet pada Desember 1991.

Produksinya dilaksanakan oleh pabrik senjata Degtyarev sejak 1994 dan pertama kali diperkenalkan ke dalam layanan tentara Rusia pada 1998.

Mengenai spesifikasinya, Kornet memiliki panjang 120 cm, diameter 15,2 cm, dan berat rudal 27 kg serta tabungnya 2 kg. Kemudian ditambah tripod dan rudal siap tembak, sehingga berat totalnya mencapai 63,7 kg.

Kornet mampu menyerang target kendaraan lapis baja apapun termasuk MBT, dengan menggunakan sistem pemandu sinar laser yang andal dan mudah digunakan.

Kinerja dan kemampuannya jauh mengungguli ATGM era Uni Soviet sebelumnya yakni 9K111 Fagot (NATO: AT-4 Spigot) dan 9K113 Konkurs (NATO: AT-5 Spandrel) yang masih mengadopsi sistem wire-guided.

Jangkauan operasional Kornet mulai dari jarak 100 m hingga 5.500 m untuk versi standar, dan 100 m hingga 8.000 m untuk versi Kornet-EM.

Kornet sendiri sudah mendapatkan cap battle proven, kenyang pengalaman dalam banyak palagan, yang menjadi momok MBT ataupun jenis ranpur lainnya.

Debut Kornet adalah saat digunakan dalam Perang Irak 2006. Menyusul kemudian dalam Perang Lebanon, Konflik Israel–Palestina, Krisis Libya, Perang Saudara Suriah, Perang di Donbass, Perang Saudara Yaman, Konflik Nagorno-Karabakh hingga Perang Rusia-Ukraina.

Keberhasilan Kornet dalam perang tercatat saat digunakan pasukan khusus Irak untuk menyerang kendaraan lapis baja AS. Rudal ini berhasil melumpuhkan setidaknya dua Abrams MBT dan satu Bradley IFV pada minggu pertama perang.

Lalu dalam Perang Lebanon 2006, Kornet digunakan oleh pejuang Hizbullah untuk menghancurkan hingga empat Merkava MBT Israel yang terkenal ampuh.

Pada akhir 2016, Leopard 2 MBT milik Angkatan Darat Turkiye juga merasakan ganasnya Kornet saat dikirim ke Suriah mendukung operasi militer melawan ISIS. Tank buatan Jerman itu pun hancur dihantam Kornet.

Tak hanya sukses dalam palagan, sang penjagal tank ini juga sukses besar di pasar senjata International.

Varian ekspor atau Kornet-E tercatat telah digunakan di 24 negara dunia.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *