AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebuah helikopter angkut berat CH-53K King Stallion menjalani uji pengangkutan sebuah F-35C secara eksternal.
Operasi pengangkatan dan pemindahan jet tempur siluman itu dilakukan oleh Skadron Uji dan Evaluasi Operasi Marinir (VMX).
CH-53K belum lama ini mulai menggantikan misi CH-53E Super Stallion sebagai pilar dukungan logistik dan serangan Korps Marinir AS.
Helikopter baru ini telah mendapatkan peningkatan signifikan seperti teknologi fly-by-wire yang mengurangi beban kerja pilot, berkontribusi pada stabilitas pesawat, dan meningkatkan keamanan secara keseluruhan, kata Angkatan Laut AS dalam keterangannya.
Staf uji dari NAS Patuxent River, F-35 Integrated Test Force (ITF), Naval Air Warfare Center Aircraft Division (NAWCAD) Cargo Lab, dan instansi lainnya memastikan keberhasilan pengangkatan dan penerbangan untuk uji sertifikasi muatan ini.
Dalam kegiatan tersebut telah dipastikan kekuatan konfigurasi kabel eksternal dan karakteristik beban sesuai permintaan.
Data uji menginformasikan batas penerbangan dan parameter-parameter lainnya yang aman.
Pesawat yang diangkat adalah pesawat tempur uji F-35C. Pesawat ini telah mengumpulkan 750 jam terbang selama 450 uji terbang antara tahun 2010 dan 2016.
F-35C dengan beberapa perlengkapannya yang telah dicopot termasuk mesin itu berbobot sekitar 22.000 pon (9,98 ton). Untuk diketahui, berat kosong F-35C sendiri mencapai kurang lebih 15,6 ton.
Sementara CH-53K saat ini diizinkan untuk melakukan pengangkatan eksternal seberat 27.000 pon (12,25 kg).
Batas maksimal pengangkatannya eksternalnya sendiri mencapai 36.000 pon (16,33 ton), hampir tiga kali lipat kemampuan helikkpter pendahulunya, CH-53E.
Sebelum ini, pada September 2021, CH-53K melakukan misi operasional pertamanya dengan mengangkat helikopter Angkatan Laut MH-60S Knighthawk dari puncak gunung setinggi 12.000 kaki di California.
Helikopter dengan bobot 15.000 pon itu berhasil diangkut dan dipinahkan sejauh 23 mil ke Fallon, Nevada.
-Poetra-