Kapal pemburu ranjau buatan Jerman akan segera dikirim ke Indonesia

KRI Pulau Fani_2TNI AL

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – TNI Angkatan Laut akan segera mendapatkan kapal pemburu ranjau baru buatan Jerman. Kapal tersebut akan dikirimkan ke Indonesia tahun 2023.

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan hal itu kepada wartawan usai serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.

“Ada kapal penyapu ranjau yang dari Jerman, itu akan datang juga,” ujar Yudo menjawab pertanyaan wartawan mengenai kapal baru yang akan dimiliki oleh TNI AL.

Seperti diketahui Indonesia melalui Kementerian Pertahanan sudah memesan dua kapal perang pemburu ranjau dari Jerman.

Airspace Review pada 12 Oktober 2022 memberitakan, dua kapal jenis MCMV (Mine Counter-Measure Vessel) akan memperkuat TNI AL.

Kapal perang jenis pemburu atau penyapu ranjau ini diproduksi oleh galangan Abeking & Rasmussen (A&R) Shipyard, Jerman.

Laksamana Yudo Margono yang saat itu masih mejabat sebagai Kasal hadir di Jerman untuk memimpin langsung upacara Ship Naming dan peluncuran kedua unit kapal MCMV 60 yang dipesan Indonesia, yaitu KRI Pulau Fani dan KRI Pulau Fanildo, pada 11 Oktober.

Ship Naming atau pemberian nama kedua kapal dilakukan oleh Ny. Vero Yudo Margono selaku “Ibu Kandung Kapal”.

Upacara dilaksanakan dengan prosesi pemotongan tali tambat kapal oleh Kasal dan pemecahan kendi ke badan kapal.

Soal keunggulan, kedua kapal tersebut memiliki beberapa keistimewaaan. Di antaranya berbahan baja non magnetik yang sementara ini hanya ada di galangan kapal di luar Indonesia.

Kapal juga memiliki degausing system untuk mengurangi kemagnetan kapal serta dilengkapi dengan penggerak motor elektrik untuk mengurangi tingkat kebisingan.

Kapal dengan panjang 61,4 m dan lebar 11,1 m ini memiliki peralatan sonar terbaru. Sonar ini mampu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air.

Kapal juga dilengkapi dengan ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk identifikasi dan netralisasi ranjau.

Kemudian ada juga AUV (Autonomous Underwater Vehicle) untuk membantu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air.

Kapal ini juga akan dilengkapi dengan USV (Unmanned Surface Vessel) yakni kapal tanpa awak untuk pemburuan dan penyapuan ranjau.

-Jaden-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *