Kolombia segera akuisisi 16 Rafale dari Perancis senilai 3,15 miliar USD

RafaleDassault
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kolombia dipastikan segera mengakuisisi 16 unit jet tempur Rafale dari Perancis senilai 3,5 miliar USD.

Bogota pada hari Rabu (21/12) menyatakan, ini akan menjadi pembelian pertama Rafale oleh negara di Amerika Selatan.

Rafale akan menggantikan jet tempur Kfir buatan Israel yang telah digunakan oleh Angkatan Udara Kolombia sejak akhir 1980-an.

Jet tempur omnirole ini akan diberi tugas untuk mempertahankan wilayah udara Kolombia, memerangi kejahatan terorganisir, dan melakukan pengawasan udara.

Sebelum memutuskan untuk memilih tawaran dari Perancis, Kolombia telah mempertimbangkan dua tawaran lain dari Amerika Serikat dan Swedia, yaitu masing-masing F-16 dan Gripen.

“Pemerintah memilih proposal yang diajukan oleh pemerintah Prancis, untuk akuisisi 16 pesawat Rafale,” kata Kantor Kepresidenan Kolombia dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan Reuters.

Ditambahkan, sejauh ini proposal dari Perancis tersebut adalah merupakan yang terbaik bagi negara dalam hal harga, efisiensi, dan pengoperasian.

“Waktu penerbangan satu jam dengan pesawat Rafale sekitar 30% lebih murah daripada waktu penerbangan satu jam dengan Kfir,” kata pemerintah membandingkan dengan pesawat lama.

Belum ada kontrak yang ditandatangani hingga saat berita ini diturunkan.

Namun keputusan telah diambil oleh Presiden Gustavo Petro, yang pada Agustus lalu resmi menjadi Presiden Kolombia pertama dari partai sayap kiri. Presiden baru berkeinginan untuk memperbarui armada Angkatan Udara Kolombia.

Presiden Petro mengatakan, pembaruan angkatan udara diperlukan karena armada Kfir telah digunakan selama lebih dari 42 tahun dan telah beroperasi di Kolombia ebih dari 30 tahun.

Pengoperasian dan pemeliharaan Kfir saat ini termasuk mahal dan bisa berisiko.

Kolombia praktis satu-satunya operator Kfir, pesawat yang tidak diproduksi lagi suku cadangnya.

“Keterbatasan pesawat Kfir menghambat tindakan untuk menjamin pengawasan udara, perang melawan kejahatan terorganisir dan keamanan nasional,” katanya.

Implementasi akuisisi kontrak untuk 16 Rafale, rencananya akan diselesaikan dalam waktu hingga lima tahun ke depan setelah kontrak ditandatangani.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *