AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Republik Korea (RoKAF) mengerahkan jet tempur F-15K Slam Eagle ke udara ketika mengetahui armada pembom Tu-95 Rusia dan H-6K China melaksanakan patroli udara bersama dan mendekati Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ).
Dua pembom strategis H-6 China berulang kali memasuki dan meninggalkan KADIZ di lepas pantai selatan dan timur laut Korea Selatan sekitar pukul 5:50 pagi waktu setempat, kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Seoul, seperti diberitakan Russia Today (30/11).
Beberapa jam kemudian, pesawat China kembali dari Laut Jepang (Korea menyebutnya Laut Timur) di wilayah Pulau Ulleung bersama dengan enam pesawat Rusia, termasuk pembom strategis Tu-95 dan jet tempur Su-35, tambah laporan tersebut.
Seoul mengatakan, pihaknya mengerahkan jet tempur F-15K sebagai langkah taktis dan antisipatif melawan potensi situasi yang tidak disengaja.
Pesawat Rusia dan China sendiri, lanjut JCS, tidak melanggar wilayah udara Korea Selatan.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia telah mengonfirmasi bahwa pesawatnya melakukan misi patroli bersama dengan pesawat China di atas Laut Jepang dan Laut China Timur pada hari Rabu.
Pembom strategis Rusia Tu-95 menghabiskan delapan jam di udara dan mendapat pengawalan oleh jet tempur dari negara asing selama bagian dari rute penerbangan mereka, tulis Kementerian Pertahanan Rusia.
Rusia menandaskan, tidak ada pelanggaran dalam penerbangan patroli udara mereka.
“Pesawat kedua negara (Rusia dan China) bertindak sesuai dengan hukum internasional. Tidak ada pelanggaran wilayah udara negara asing,” kata Moskow.
Selama misi tersebut, pesawat Rusia melakukan pendaratan di lapangan terbang China, sementara pembom China mendarat di Rusia, tambahnya.
Moskow dan Beijing melakukan misi udara bersama di wilayah tersebut sebagai bagian dari rencana kerja sama militer mereka.
Di sisi yang lain, kantor berita Korea Yonhap menunjukkan bahwa pesawat China dan Rusia terlihat di dalam KADIZ, di saat Korea sedang memperkuat aliansinya dengan Amerika Serikat.
Ditambahkan, pesawat China dan Rusia juga telah memasuki KADIZ pada Mei lalu.
-Poetra-