AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – F-16E/F Block 60 milik Angkatan Udara Uni Emirat Arab (UAEAF) yang dijuluki sebagai Desert Falcon, pernah dinobatkan sebagai F-16 tercanggih di dunia, bahkan di atas kemampuan F-16 yang dimiliki oleh Angkatan Udara AS (USAF).
Block 60 dirancang berdasarkan basis F-16C/D Block 50/52. Pesawat ditingkatkan pada fitur radar, avionik, dan tangki bahan bakar konformal.
Versi Block 60 kadang juga ditulis dengan kode F-16U. Perbedaan utama dari blok sebelumnya adalah radar Northrop Grumman AN/APG-80 Active electronically scanned array (AESA), yang memberi pesawat kemampuan untuk secara bersamaan melacak dan menghancurkan ancaman darat dan udara.
Pesawat menggunakan mesin General Electric F110-GE-132 yang merupakan pengembangan dari model −129 dengan kekuatan dorong 32.500 lbf (144 kN).
Sistem Electronic Warfare (EW) pada pesawat ini cukup canggih, termasuk radar warning receiver (RWR) Northrop Grumman Falcon Edge Integrated Electronic Warfare Suite dan AN/ALQ-165 Self-Protection Jammer.
F-16 Block 60 mampu membawa semua jenis persenjataan yang kompatibel dengan Block 50/52, AIM-132 Advanced Short Range Air-to-Air Missile (ASRAAM), serta AGM-84E Standoff Land Attack Missile (SLAM).
Conformal Fuel Tank (CFT) pada pesawat ini memberikan tambahan 450 galon AS (2.045 liter) bahan bakar yang memungkinkan sang Elang Gurun mampu menjelajah lebih jauh dari sarangnya.
Penggunaan CFT juga mengurangi penggunaan cantelan pada pesawat untuk digunakan sepenuhnya membawa persenjataan.
Bus data MIL-STD-1553 digantikan oleh bus data serat optik MIL-STD-1773 yang menawarkan peningkatan 1.000 kali dalam kemampuan penanganan data.
Dalam program pengadaan Desert Falcon ini, UEA mendanai seluruh biaya pengembangan Block 60 senilai 3 miliar dolar AS.
Sebagai gantinya, UEA akan menerima royalti jika ada pesawat Block 60 yang dijual ke negara lain.
Seperti halnya pada F-35 kemudian, F-16 Block 60 memiliki sistem penargetan FLIR/laser bawaan, tidak menggunakan pod khusus yang menempati gantungan (hardpoint) dan meningkatkan drag serta RCS.
Uni Emirat Arab total mengakuisisi F-16E/F Desert Falcon sebanyak 80 unit. Terdiri dari 55 model E kursi tunggal dan 25 model F kursi ganda.
Pengiriman pesawat dimulai tahun 2004 dan berjalan sampai tahun 2007.
Pada tahun 2014 UEA meminta peningkatan Block 60 ke Blok 61, dan berniat membeli tambahan 30 pesawat Block 61 yang per unitnya dibanderol 270 juta dolar AS.
Namun, UEA kemudian membatalkan pesanan pembelian dan peningkatan F-16E/F ke Block 61.
-JDN-