Rusia gunakan amunisi artileri berpemandu laser Krasnopol di Ukraina

KrasnopolIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pasukan Rusia telah menggunakan amunisi artileri medan canggih Krasnopol dalam perang menghadapi pasukan Ukraina.

Krasnopol merupakan amunisi semi-aktif presisi dipandu laser dengan kaliber 152/155 mm yang memiliki efektivitasnya dalam menghancurkan target diklaim mencapai 90 persen.

Amunisi dengan berat 50 kg ini dibekali hulu ledak fragmentasi dengan jarak tembak maksimal hingga 25 km. Mampu menghancurkan bunker, pos komando, dan kendaraan lapis baja.

Sistem peluncuran Krasnopol memiliki tiga fase berbeda. Awalnya amunisi Krasnopol bergerak secara balistik, kemudian berubah secara inersia.

Lalu pada fase terakhir, proyektil melambung ke atas dan meluncur tajam menyerang target pada sudut 35-45 derajat.

Krasnopol ini disediakan sebagai amunisi sistem senjata artileri medan untuk self-propelled howitzer (SPH) 2S3 Akatsiya dan 2S19 Msta-S yang diturunkan di palagan Rusia-Ukraina.

Selama bertempur di Ukraina, penembakan amunisi Krasnopol oleh 2S3 Akatsiya dan 2S19 Msta-S dipandu dari udara menggunakan drone, salah satunya adalah Orlan-10.

Berdasarkan sejarahnya, amunisi Krasnopol mulai dikembangkan pada pertengahan 1980-an semasa Uni Soviet (kini diteruskan Rusia) yang diproduksi oleh KBP Instrument Design Bureau.

Amunisi ini terdiri dari tiga varian utama yakni 2K25 Krasnopol, lalu 2K25M Krasnopol-M, dan versi K155M Krasnopol-M2.

Krasnopol sudah teruji perang alias battle proven, pertama kali digunakan selama Perang Chechnya tahun 1994-1996 dan 1999-2000.

Amunisi Krasnopol juga digunakan Rusia di Suriah. Diketahui proyektil bersayap ini dipakai untuk menyerang balik pasukan musuh yang menyerang Pangkalan Udara Rusia di Khmeimim, Suriah pada 2017 silam.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *