Krisis ekonomi, Pakistan pangkas anggaran modernisasi militer sebesar 20%

JF-17_Pakistan_ReutersReuters

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Akibat krisis ekonomi yang melanda negeri, pemerintah Pakistan memangkas anggaran untuk Program Pembangunan Angkatan Bersenjata (AFDB) sebesar 72 miliar rupee (346 juta USD). Ini berarti terjadi penurunan sebesar 20%.

Langkah ini juga dilakukan untuk memenuhi permintaan Dana Moneter Internasional (IFM) untuk menghidupkan kembali paket bailout IMF.

Analis dan mantan atase pertahanan Australia untuk Islamabad, Brian Cloughley, mengatakan, krisis ekonomi saat ini telah membuat Pakistan tidak memiliki ruang untuk bermanuver, seperti diberitakan Defense News pada 9 Juli.

Ini merupakan tahun kedua pemangkasan anggaran AFDP sebagai tanggapan atas permintaan IMF. Anggaran TA 21-22 dipotong dari 340 miliar rupee menjadi 270 rupee.

Analis ekonomi pertahanan Fida Muhammad Khan dari Pakistan Institute of Development Economics berpendapat, pemotongan anggaran militer yang kembali dilakukan Islamabad akan menyebabkan rencana modernisasi Angkatan Udara Pakistan terganggu.

“Angkatan Udara harus tetap up to date, armada harus siap tempur, dan itu memang mahal harganya,” ujarnya.

Ditambahkan, pemotongan ini akan berdampak pada program jet tempur JF-17 yang dibuat oleh Pakistan Aeronautical Complex serta program senjata canggih lainnya.

Ia menjelaskan, mempertahankan satu jet tempur membutuhkan lebih banyak sumber daya daripada memperlengkapi prajurit infanteri.

Sementara kemampuan pertempuran udara modern pada dasarnya harus dipertahankan, walaupun bersifat mahal.

-Jaden-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *