AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – United Aircraft Corporation (UAC) Rusia telah mulai memproduksi total 20 jet jarak menengah Tupolev Tu-214 sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan penerbangan Rusia di tengah sanksi yang diberlakukan Barat.
Yuri Slyusar, Chief Executive Officer UAC, mengatakan hal itu seperti dikutip TASS.
Seperti diketahui, Amerika Serikat dan sekutu Barat lainnya telah memberlakukan sanksi keras terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Sanksi tersebut memiliki dampak jangka panjang pada sektor penerbangan Rusia.
Dalam beberapa minggu terakhir, Moskow telah mengambil tindakan drastis untuk menyelamatkan apa pun yang tersisa dari industri.
Keputusan untuk melanjutkan produksi Tu-214 merupakan satu di antaranya.
UAC berharap dapat memproduksi sekitar sepuluh pesawat per tahun. Artinya, dibutuhkan memakan waktu sekitar dua tahun untuk menyelesaikan proses produksi awal tanpa penundaan yang tidak terduga.
Tu-214 merupakan bagian dari keluarga pesawat berbadan sempit Tu-204.
Jenis ini pertama kali mengudara pada tahun 1996 dan telah digunakan oleh militer maupun penerbangan sipil Rusia.
Pesawat dengan panjang 46,14 m ini dapat membawa maksimal 210 penumpang.
Tu-214 sekelas dengan Boeing 757.
-Jaden-