Jerman akan mendapatkan drone bersenjata untuk pertama kalinya

Heron-TPVia Twitter
ROE

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jerman untuk pertama kalinya akan mendapatkan drone bersenjata setelah bertahun-tahun melewati perdebatan internal.

Sumber-sumber Parlemen Jerman mengatakan kepada AFP pada hari Rabu, bahwa raksasa Uni Eropa itu terguncang oleh invasi Rusia ke Ukraina sehingga merasa perlu untuk meningkatkan pertahanan negaranya.

Boeing_contoh2

Seperti diketahui, Angkatan Bersenjata Jerman hingga saat ini hanya diizinkan untuk mengerahkan drone tak bersenjata untuk tujuan pengintaian.

Drone tak bersenjata telah disetujui oleh parlemen pada 2018. Sementara rencana untuk melengkapinya dengan senjata dibekukan setelah oposisi kuat dari Sosial Demokrat menolak rencana mantan kanselir Angela Merkel.

Sekarang, rencana tersebut telah kembali ke daftar belanja militer di bawah Kanselir Olaf Scholz.

Dikabarkan, komite pertahanan parlemen telah menyetujui pembelian 140 rudal untuk drone Heron TP dari Israel dalam kontrak senilai 152,6 juta euro (165 juta USD).

Rudal-rudal tersebut diharapkan akan dikirim dalam waktu dua tahun di mana 60 di antaranya akan digunakan untuk tujuan pelatihan. Sementara 80 sisanya akan digunakan untuk penempatan operasional.

“Serangan Rusia terhadap Ukraina telah secara fundamental mengubah situasi keamanan di Eropa dan sekali lagi memperkuat urgensi untuk melengkapi Bundeswehr secara penuh,” kata Kementerian Pertahanan dalam pernyataannya.

Ditambahkan, peningkatan kekuatan pertahanan dimaksudkan untuk mengusir serangan militer dan memberikan perlindungan terbaik bagi tentara dan mitra dalam misi dan dalam komitmen terkait misi.

Tentara Jerman telah menderita kekurangan investasi selama bertahun-tahun.

Laporan terbaru komisaris pertahanan Eva Hoegl tentang keadaan militer telah menggarisbawahi sejumlah masalah peralatan — dari sebagian besar kendaraan tempur, kapal angkatan laut, dan jet tempur yang rusak hingga kurangnya senjata generasi baru yang menyedihkan termasuk senapan dan bahkan parasut. .

Scholz telah mengumumkan dalam pidato penting tiga hari setelah pasukan Rusia menyerang Ukraina dan akan menyisihkan anggaran khusus sebesar 100 miliar euro untuk militer.

Sejak saat itu negosiasi panik telah berlangsung untuk menutup kesepakatan pertahanan besar, termasuk pembelian hingga 35 jet tempur F-35 dari Amerika Serikat dan 15 jet Eurofighter dari konsorsium yang mencakup Airbus, tulis AFP.

Jerman juga sedang mempertimbangkan untuk memperoleh sistem perisai antirudal Iron Dome dari Israel dan Sistem Arrow 3 dengan biaya sekitar dua miliar euro.

-Jaden-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *