AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg setuju untuk tidak ada tentara sekutu dan pesawat NATO di wilayah Ukraina.
NATO bertanggung jawab untuk mencegah eskalasi dan memindahkan permusuhan di luar Ukraina.
Stoltenberg pada konferensi pers di Brussels hari Jumat (4/3/2022) mengatakan, NATO tidak akan pindah ke Ukraina.
“Kami telah menjelaskan bahwa kami tidak akan pindah ke Ukraina, baik di darat, maupun di wilayah udara Ukraina,” ujarnya seperti diberitakan TASS.
Sekutu, tambahnya, setuju tidak boleh memiliki pesawat NATO yang beroperasi di wilayah udara Ukraina atau pasukan NATO yang beroperasi di wilayah Ukraina.
Hingga saat ini perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung. Selain korban makin banyak, sejumlah bangunan juga hancur.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina setelah sebelumnya mengatakan bahw Rusia tidak ingin berperang dan memilih melakukan negosiasi.
Putin mengatakan, Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina. Satu-satunya tujuan adalah demiliterisasi dan denazifikasi negara.
Kementerian Pertahanan Rusia meyakinkan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina, tetapi terbatas pada operasi penyerangan dan melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina.
“Tidak ada ancaman apapun terhadap penduduk sipil.”
-Poetra-

