Komponen Barat ditahan, pengembangan A-100 AEW&C Rusia terhambat

Tahun 2024 Angkatan Kedirgantaraan Rusia (VKS) dijadwalkan akan menerima pesawat AEW&C gigantis Beriev A-100. Pesawat dengan sebutan Radar Terbang iniBeriev

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia menghadapai hambatan dalam pengembangan pesawat peringatan udara dini dan kontrol (AEW&C) A-100 Premier. Hal ini terjadi karena sejumlah komponen buatan Barat ditahan akibat sanksi yang dikenakan AS dan Uni Eropa terhadap Moskow.

Akibat embargo komponen industri pertahanan ini, diperkirakan A-100 yang akan segera menggantikan peran A-50 Mainstay, tidak dapat tersedia hingga tahun 2024.

Program A-100 Premier diluncurkan pada 2006 dan dijadwalkan dapat beroperasi pada 2020.

Artikel di surat kabar militer dan pertahanan Voyenno-Promyshlenny Kuryer sebagaimana dikutip The Drive menguraikan, sejumlah komponen yang ditahan oleh AS dan Uni Eropa di antaranya adalah komponen elektronika pesawat termasuk microchip.

Sementara itu, upaya Rusia untuk memproduksi pengganti elektronika dan microchip buatan dalam negeri juga disebutkan mengalami kendala.

Sanksi diberlakukan terhadap Rusia karena AS dan Uni Eropa menilai Moskow telah mencaplok wilayah Krimea yang masuk ke wilayah pemerintahan Ukraina.

Sehubungan program A-100 dimulai pada periode sebelum Rusia dikenai sanksi, faktor penyediaan komponen elektronika ini luput dari perhatian Rusia.

Kini setelah masalah terjadi, Rusia harus berpikir cepat dan melakukan upaya agar program A-100 tidak mengalami kemunduran lebih parah.

A-100 Premier melibatkan berbagai kontraktor pertahanan dan kedirgantaraan Rusia.

Aviastar-SP menyediakan pesawat angkut Il-76MD-90A, versi yang jauh lebih modern dari Il-76 Candid sebagai platform A-100.

Sementara Beriev bertanggung jawab untuk mengintegrasikan radar dan avionik ke dalam badan pesawat.

Kemudian produsen elektronik militer Vega memproduksi sistem misi untuk Premier.

A-100 sendiri telah menjalani penerbangan perdananya pada November 2017. Namun untuk produksi massal, pesawat harus mendapatkan komponennya yang lengkap.

Ketergantungan berat Program A-100 pada komponen elektronik Barat, telah mencerminkan kesalahan yang dilakukan oleh Rusia.

Dengan begitu, lanjut artikel tersebut, Rusia setidaknya berada 10 tahun di belakang Barat dalam hal teknologi semacam ini.

Di sisi lain, strategi menahan komponen oleh AS dan Barat, merupakan kelanjutan dari era Perang Dingin di mana AS dan Barat kala itu memblokir penjualan barang-barang berteknologi tinggi ke Uni Soviet.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *