AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Bila Pakistan baru saja mendapatkan sistem SPH beroda ban SH-15 155 dari China, maka peseterunya India akan menambah lagi sistem SPH beroda rantai K9 dari Korea Selatan.
Menurut informasi yang diterbitkan oleh India Today pada 23 Januari 2022, India dapat memesan batch baru sebanyak 200 unit K9 senilai lebih dari 1,5 miliar dolar AS.
Diberitakan pula, bila pesanan baru dilakukan tahun 2022 ini, awal produksi dapat dilaksanakan pada 2023 dan semua pengiriman akan selesai sebelum 2028.
Berdasarkan sejarahnya, India telah mengoperasikan 100 unit K9 Thunder yang diproduksi bersama oleh Hanwa Techwin dan Larsen & Toubro dari India dengan nama baru sebagai Vajra.
Hanwa Techwin akan mentransfer teknologi utama, dan kendaraan akan diproduksi di bawah lisensi di India menggunakan 50 persen konten domestik seperti FCS dan sistem komunikasi.
Puncaknya, pada September 2015, Kementerian Pertahanan India mengumumkan resmi memilih Hanwha Techwin untuk memasok 100 unit K9 Vajra senilai 750 juta dolar.
K9 Vajra sendiri berhasil menyisihkan pesaing beratnya dari Rusia yakni sistem SPH 2S19 Msta-S buatan Uraltransmash.
Untuk spesifikasinya, K9 Vajra memiliki panjang 12 m, lebar 3,4 m, dan tinggi 2,7 m.
Ranpur ini diawaki oleh lima prajurit yakni komandan, pengemudi, penembak, dan dua orang pemuat munisi.
Ranpur berbobot 47 ton ini menggunakan mesin diesel berpendingin air STX- MTU MT881Ka-500 berdaya 735 kW (1.000 hp).
Memiliki laju kecepatan maksimum 67 km/jam di jalan keras datar dan berjangkauan operasional sejauh 360 km.
Persenjataan utamanya berupa howitzer Hyundai WIA CN98 155 mm dengan 48 putaran tembakan. Persenjataan sekundernya senapan mesin K6 HMG kaliber 12,7 mm.
Beragam munisi dapat ditembakkan K9 Vajra. Bila menggunakan M107, HE berjangkauan tembak 18 km dengan M549A1, HE-RAP mencapai 30 km.
Lalu munisi K310, BB/DP-ICM mencapai 36 km, dengan K307, BB/HE 40 km dan munisi K315, HE-RAP terjauh yakni 54 km.
-RBS-


luarbiasa india, semangat membuat didalam negeri plus beli banyak untuk memastikan tentaranya punya alat yang cukup buat jaga negaranya