AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Produsen pesawat asal Brasil, Embraer, meluncurkan keluarga pesawat penumpang generasi baru yang disebut Energia.
Melalui siaran persnya (8/11), langkah ini dilakukan dalam upaya untuk mengeksplorasi cara-cara industri mencapai tujuannya yaitu emisi bersih nol karbon pada 2050.
Konsep keluarga pesawat Energia ini terdiri dari empat varian: Energia Hybrid, Energia Electric, Energia H2 Fuel Cell, dan Energia H2 Gas Turbine.
Menurut pabrikan, setiap pesawat Energia akan menerapkan teknologi generasi berikutnya yang menggabungkan berbagai teknologi propulsi, listrik, sel bahan bakar hidrogen, turbin gas bahan bakar ganda, dan hibrida-listrik.
Pesawat pertama, varian Energia Hybrid (E9-HE) menggunakan teknologi penggerak hybrid-listrik, diharapkan selesai pada tahun 2030.
E9-HE, yang menawarkan pengurangan emisi CO2 hingga 90%, akan mampu mengangkut hingga sembilan penumpang.
Lalu varian Energia Electric (E9-FE) full-electric, diproyeksikan akan siap pada 2035 yang juga menampung sembilan penumpang.
Pesawat ketiga, Energia H2 Fuel Cell (E19-H2FC) hidrogen-listrik akan diperkenalkan pada 2035, mampu membawa hingga 19 penumpang, tanpa emisi CO2.
Pesawat keluarga Energia keempat, Energia H2 Gas Turbine (E50-H2GT), akan menggunakan propulsi turbin hidrogen atau SAF/JetA.
E50-H2GT dapat menampung 35-50 penumpang, teknologi propulsi pesawat baru akan mengurangi emisi CO2 hingga 100%. Pesawat ini ditargetkan masuk pasar pada 2040.
Saat ini, Embraer sedang mengembangkan proyek yang melibatkan keberlanjutan dan target nol-emisi disebut Eve UAM (Urban Air Mobility).
Eve e-VTOL ini adalah kendaraan lepas landas dan pendaratan vertikal yang sepenuhnya bertenaga listrik dan tanpa emisi, dicanangkan memasuki layanan tahun 2026 mendatang.
-RBS-