Anggota Senat AS masih terbelah soal pengadaan dan perawatan F-35

F-35AAirshowatlanta

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Anggota Senat Amerika Serikat masih terbelah soal pengadaan dan biaya perawatan jet tempur F-35 Lightning II.

Sebagian anggota memandang, pengadaan F-35 harus dibatasi mengingat kebutuhan biaya pemeliharaan yang tinggi dan juga kebutuhan untuk perawatan pesawat lainnya.

Namun sebagian anggota lainnya mendesak agar jumlah pengadaan F-35 tiap tahunnya ditambah.

Belum lama ini sekelompok anggota parlemen bipartisan telah mendesak Gedung Putih untuk sepenuhnya mendanai program F-35 di tahun-tahun mendatang.

Tetapi para apropriator Senat mengingatkan kekhawatiran tentang tantangan pemeliharaan yang dihadapi pesawat tempur generasi kelima yang canggih itu.

Pada pekan ini, sekelompok anggota Senat AS mempertanyakan perlunya membeli lebih banyak F-35 saat ini.

Seperti diberitakan Defense News, dalam surat yang dikirim kepada Presiden Biden pada hari Rabu, sebanyak 89 anggota parlemen mengatakan AS perlu terus berinvestasi dalam F-35 dan peningkatan permintaan anggaran Departemen Pertahanan untuk tahun fiskal 2023.

Dikatakan, Pentagon perlu membeli setidaknya 100 F-35 untuk militer AS setiap tahunnya.

Pembelian tersebut sebagai bentuk investasi untuk kecanggihan dalam upaya menghadapi ancaman dari musuh.  Pentagon perlu menyediakan anggaran yang cukup untuk menopang pesawat ini selama beberapa dekade.

“Sangat mengecewakan bahwa tahun demi tahun Departemen Pertahanan terus melanjutkan investasi produksi F-35, menunda pendanaan kesiapan yang dibutuhkan, dan mengurangi kecanggihan untuk armada penting ini,” tulis mereka.

Ditambahkan, F-35 juga merupakan aset nasional yang tak tertandingi dalam memperkuat keamanan nasional, meningkatkan kemitraan global, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh komunitas.

Anggota parlemen juga menyatakan pentingnya F-35 untuk basis manufaktur negara. Produksi pesawat ini melibatkan lebih dari 1.800 pemasok dan 254.000 pekerja.

“Pada saat ekonomi kita mengalami dampak buruk dari COVID-19, program ini terus menciptakan lapangan kerja,” tulis anggota parlemen.

Sementara itu, kelompok Senat yang lain menyatakan, perlunya ratusan juta dana tambahan untuk memperluas kegiatan depot pemeliharaan F-35 untuk meningkatkan keberlanjutan F-35.

Dalam pernyataan penjelasannya, kelompok ini mengatakan program F-35 memiliki tantangan pemeliharaan yang signifikan terutama akibat kegagalan modul daya yang dikombinasikan dengan masalah kapasitas perbaikan depot.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran hanya sedikit F-35 yang tersedia untuk operasi.

Komite meminta tambahan 175 juta USD untuk mendukung kegiatan depot Angkatan Udara, 175 juta USD untuk modul tenaga mesin cadangan F135, dan 185 juta USD untuk pendanaan operasi dan keberlanjutan pemeliharaan.

Komite mengatakan penundaan produksi F-35 akan menyebabkan beberapa pengiriman pesawat terlambat dari jadwal.

Karena itu, komite mengatakan bahwa meskipun mendukung pengadaan lebih banyak pesawat dalam beberapa tahun terakhir, panitia melihat perlunya juga penyesuaian anggaran untuk mendukung pemeliharaan dan keberlanjutan operasionalnya.

RNS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *