AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) akan meng-upgrade armada F/A-18D Hornet dan Su-30MKM Flanker. Kedua pesawat masing-masing akan dioperasikan hingga tahun 2035 dan 2040.
Panglima TUDM Jenderal Tan Sri Ackbal Abdul Samad mengatakan, pesawat-pesawat tempur TUDM atau RMAF (Royal Malaysian Air Force) ini dapat beroperasi secara efektif dengan menjalani proses perawatan khusus dan program upgrade.
Setelah melewati tahun yang ditentukan, kedua pesawat akan digantikan nantinya oleh pesawat baru.
Dikatakan, pesawat F/A-18D akan menjalani program pemeliharaan 12 tahun di dalam negeri (Local Planned Maintenance 12 years-LPM12Y) mulai tahun ini.
Untuk diketahui, Malaysia memesan delapan F/A-18D pada 1993. Empat pesawat pertama diterima pada 1997.
Sementara untuk pesawat Su-30MKM saat ini sedang menjalani program Service Life Extension Program (SLEP) dan Mid-Life Upgrade (MLU) agar dapat digunakan hingga tahun 2040.
Hal itu dikatakan Panglima TUDM dalam wawancara dengan majalah Asian Defense Journal (ADJ) edisi Juli-Agustus.
Saat ini RMAF memiliki delapan pesawat tempur F/A-18D dan 18 Su-30MKM.
Malaysia membeli Su-30MKM pada 2003 dan menerima dua unit pertama pesawat ini pada 2007.
Dengan rencana tersebut dapat dikatakan, RMAF baru akan melakukan kajian pesawat tempur multiperan (MRCA) pengganti Hornet dan Flanker pada 10 hingga 15 tahun mendatang, yaitu dimulai pada 2030 dan 2035.
Sedangkan untuk saat ini, TUDM sedang membuka tender bagi pengadaan 18 pesawat tempur ringan/Fighter Lead-In Trainer (LCA/FLIT).
RNS