AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Rusia meminta MiG Corporation untuk memperbarui armada tempur MiG-31-nya.
Dua kontrak terkait telah ditandatangani pada akhir Agustus selama Forum ARMY-2021.
Salah satu kontrak yang ditandatangani adalah untuk memodernisasi pesawat tempur pencegat MiG-31K yang mampu membawa rudal hipersonik Kinzhal.
Kontrak negara bagian lainnya adalah untuk meng-upgrade pesawat MiG-31 ke konfigurasi MiG-31BM. Demikian dikatakan oleh pihak pabrikan.
Dokumen tersebut ditandatangani oleh Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexey Krivoruchko dan Managing Director MiG Corporation Andrey Gerasimchuk,.
Perusahaan mengatakan, efisiensi MiG-31BM yang dimodernisasi adalah 2,6 kali lebih besar dari MiG-31 dasar.
Jangkauan deteksi maksimum MiG-31B telah ditingkatkan menjadi 320 km.
Hal ini memungkinkan kemampuan untuk secara otomatis melacak hingga sepuluh target. Unit yang lebih baru dapat melacak hingga 24 target dan secara bersamaan melibatkan hingga delapan target.
Komputer tertanam Argon-K digantikan oleh Baget 55-06 baru yang memilih empat target prioritas lebih tinggi, yang secara bersamaan digunakan oleh rudal udara-ke-udara jarak jauh.
Saat ini Rusia sedang mengembangkan rudal jarak jauh baru dengan kecepatan Mach 6.
Rudal dengan jangkauan hingga 400 km ini dikembangkan untuk melengkapi MiG-31 yang telah ditingkatkan.
MiG-31BM memiliki kemampuan multifungsi, termasuk menggunakan rudal antiradar dan rudal udara ke darat lainnya.
Pesawat ini memiliki sejumlah avionik yang sama dengan yang digunakan pada MiG-29SMT.
MiG-31BM juga dilengkapi dengan probe pengisian bahan bakar.
Pesawat pencegat ini telah memecahkan rekor dunia dengan menghabiskan tujuh jam empat menit di udara sambil menempuh jarak 8.000 km.
Sementara MiG-31K merupakan varian modifikasi dari MiG-31BM yang mampu membawa rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal.
RNS