Ranpur amfibi MAV Zaha buatan FNSS siap uji kualifikasi akhir

FNSS ZahaFNSS

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perusahaan pertahanan penghasil kendaraan perang asal Turki FNSS siap melaksanakan uji kualifikasi akhir untuk ranpur amfibi lapis baja Marine Assault Vehicle (MAV) juga dijuluki sebagai Zaha.

FNSS akan mengirimkan total 27 unit Zaha, 23 di antaranya adalah varian pengangkut personel, dua kendaraan komando & kontrol, dan dua lainnya adalah kendaraan penyelamat.

Kendaraan pertama akan dikirimkan ke AL Turki pada tahun 2021 juga setelah menyelesaikan tes kualifikasinya, seperti diwartakan situs Army Recognition.

Selama dua tahun terakhir, banyak pengujian teknik dan kualifikasi subsistem telah berhasil diselesaikan pada kendaraan prototipe, seperti daya tahan, kinerja di laut dan kinerja di darat.

Zaha dirancang oleh FNSS sesuai dengan persyaratan Angkatan Laut Turki untuk digunakan sebagai wahana operasi serbu amfibi.

Selama fase pendaratan pantai dari operasi amfibi, Zaha akan dilepaskan dari buritan kapal serbu amfibi atau LPD (Landing Platform Dock).

Secara cepat Zaha akan meluncur ke bibir pantai yang dimuati 21 pasukan bersenjata plus tiga awak.

Penggeraknya berupa mesin diesel yang dipasang di bagian depan lambung yang digabungkan dengan transmisi otomatis penuh. Kecepatan laju di darat mencapai 70 km/jam.

Sementara untuk berenang di atas air laut, kendaraan dapat melaju dengan kecepatan maksimum 13 km/jam berkat dua water jet yang dipasang di bagian belakang lambung.

Memiliki dimensi panjang 8,3 m, lebar 3,3 m, dan bobot tempur 30 ton. Untuk menekan bobotnya, body Zaha dibuat dari campuran baja dan alumunium yang ringan dan kuat.

Sebagai peralatan bela diri, Zaha dilengkapi dengan stasiun senjata dioperasikan dari jarak jauh (RCWS) dipersenjatai dengan senapan mesin 12,7 mm atau peluncur granat otomatis 40 mm.

Selain untuk kebutuhan dalam negeri, FNSS pernah menawarkan Zaha untuk Marinir TNI AL saat pameran pertahanan Indo Defence 2018 silam.

Menilik spesifikasi dan performanya, Zaha dapat saja dipertimbangkan sebagai pengganti ranpur amfibi LVTP-7 milik Marinir TNI AL yang diperoleh sebagai hibah dari Korea Selatan.

RBS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *