AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebuah jet tempur F-15C milik Angkatan Udara AS (USAF) telah berhasil menembak jatuh QF-16 FSAT (Full-Scale Aerial Target) menggunakan rudal AIM-120 AMRAAM dibantu dengan sistem penargetan IRST (Infrared Search and Track).
USAF mengatakan, uji coba pada 5 Agustus 2021 tersebut merupakan sebuah langkah kemajuan.
Sebelumnya, F-15C yang dilengkapi dengan Legion Pod telah berhasil membuktikan keampuhannya melaksanakan penembakan target menggunakan AIM-9X Sidewinder.
F-15C yang dikerahkan dari Skadron Uji dan Evaluasi ke-85 Pangkalan Angkatan Udara Eglin tersebut berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik.
Dengan IRST-cued AIM-120 AMRAAM, F-15C dapat menembak sasaran jarak jauh tanpa bergantung pada energi radar.
Kelebihan lainnya adalah tidak rentan terhadap gangguan frekuensi radio atau desain target observasi rendah.
Pengujian IRST pada F-15 telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Sifat pasif dari sensor yang tidak seperti radar, yaitu tidak mengeluarkan radiasi elektromagnetik, memungkinkan dilakukannya serangkaian taktik baru terutama saat berlangsung peperangan elektronik.
Penggunaan IRST pada F-15C/D dikombinasikan dengan radar AN/APG-63V AESA menjadikan si Eagle makin perkasa di tengah usianya yang lanjut.
Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Kurang lebih seperti itu.
RNS