Rusia bidik pasar ekspor Su-57E, mesin terbaru dirakit tahun depan

Su-57EIstimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pameran kedirgantaraan MAKS-2021 menjadi etalase utama bagi produk kedirgantaraan Rusia. Pesawat-pesawat unggulan dan yang baru diperlihatkan di ajang ini.

Banyak negara mengirim delegasi, baik sekadar meninjau atau telah memiliki komitmen untuk bernegosiasi hingga membuat kontrak pasti pembelian.

Salah satu pesawat tempur baru yang ditawarkan Rusia dalam MAKS-2021 adalah jet multiperan siluman generasi lima Su-57E besutan Sukhoi (bagian dari UAC).

Su-57E merupakan jawaban Rusia untuk menghadapi jet siluman Lockheed Martin F-35 dari Amerika Serikat yang saat ini menjadi satu-satunya jet generasi lima yang tersedia di pasar global.

Dapat dikatakan, Su-57 telat hadir dan sempat terkendala dalam pengembangan awalnya. Pada Desember 2019, Su-57 seri produksi pertama dilaporkan jatuh di Timur Jauh Rusia di akhir masa pengujian.

Selain itu, lembaga think tank AS RAND Corporation telah menerbitkan laporan pada musim panas tahun lalu yang mempertanyakan apakah Su-57 dapat dianggap sebagai jet generasi kelima. Sebab, pesawat masih menggunakan “mesin tua”.

Meski demikian, Sergei Chemezov, Managing Director Rostec, milik negara Rusia menegaskan bahwa mesin tahap kedua akan segera tersedia dan dirakit pada 2022 sesuai jadwal. Perlahan tapi pasti Su-57 mulai tersedia.

Sebelum melepas varian Su-57E ke pasar ekspor, Rusia tetap memprioritaskan jalur produksi jet berjulukan Felon ini untuk memenuhi kebutuhan militer dalam negerinya.

Angkatan Udara Rusia akan dipasok dengan 76 jet Su-57 hingga tahun 2028 mendatang di mana 22 unit di antaranya akan beroperasi penuh pada 2024.

Untuk versi Su-57E, Rusia mulai gencar menawarkan produknya. Pada Februari 2021, Rostec-UAC memboyong muck-up skala penuh Su-57E ke pameran Aero India di Bengaluru untuk menangkap peluang.

Diketahui, India kembali melirik Su-57E karena proyek jet tempur siluman dalam negeri (HAL AMCA) yang masih panjang prosesnya. India membutuhkan pesawat tempur siluman baru dengan segera, terlebih akibat konflik perbatasan dengan China.

Rostec-UAC juga menawarkan Su-57E terutama dari kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara dengan hadir di pameran persenjataan IDEX-2021 di Abu Dhabi pada bulan yang sama.

Permintaan dari sejumlah negara lain

Kantor berita Rusia TASS melaporkan, Moskow telah menerima sejumlah permintaan untuk Su-57E dari pelanggan asing selama pameran.

Salah satu pembeli potensial datang dari Turki yang telah dikeluarkan AS dari program jet tempur F-35 akibat kesepakatan antara Ankara dengan Moskow atas pembelian sistem pertahanan udara S-400.

Calon pengguna lainnya yang santer menyatakan minatnya adalah Aljazair yang memang dikenal sebagai salah satu negara pelanggan setia produk Rusia. Sebelumnya, Aljazair telah meneken kontrak pengadaan  jet serang/pembom Su-34ME.

Su-57Marina Lystseva

Selain tiga negara di atas, Rusia juga memiliki pasar potensial lainnya di kawasan Asia Tenggara. Di antaranya adalah Vietnam dan Myanmar.

Disebut-sebut, negeri jiran Malaysia juga tertarik dengan Su-57E.

Lalu bagaimana dengan Indonesia, apakah berminat juga?

Rangga Baswara Sawiyya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *