Israel menjadi tuan rumah Latihan Drone Internasional pertama

Peserta Latihan Drone Internasional menggunakan Hermes-450 di IsraelIDF

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Israel adalah salah satu negara paling maju dalam urusan membuat drone, khususnya drone militer. Sejak dahulu, Israel telah memanfaatkan pesawat terbang tanpa awak baik sebagai pengumpan terhadap musuh maupun sebagai wahana pengintai udara.

Angkatan Udara Israel (IAF) kerap melakukan latihan menggunakan drone dan kini menjadi tuan rumah (host) untuk Latihan Drone Internasional pertama dengan lima negara lain.

Latihan yang diberi sandi “Blue Guardian” itu dilaksanakan pada 13-15 Juli 2021.

Para pilot drone dari Israel, Jerman, Italia, Prancis, AS, dan Inggris memamerkan kemampuannya masing-masing dalam mengoperasikan drone Hermes 450.

Selain para peserta dari lima negara, turut hadir dalam latihan itu 20 perwakilan dari negara lain.

Tim yang berpartisipasi dalam latihan, menyimulasikan skenario seperti dukungan pasukan darat, pengintaian, misi pengumpulan intelijen, dan kerja sama dengan berbagai kekuatan di udara.

“Ini adalah pertama kalinya kami melaksanakan latihan dan bertemu dengan operator drone dari seluruh dunia. Kami melakukan misi bersama, misi rumit membantu pasukan darat, menemukan dan menyerang musuh, operasi gabungan dengan pesawat berawak dan dikendalikan dari jarak jauh,” ujar Komandan IAF Brigjen Yoav Amiram kepada The Times of Israel.

Sementara itu Kepala IAF Amikam Norkin menerangkan, Latihan Drone Internasional menawarkan platform untuk saling belajar dan berkembang.

Latihan bersama ini juga memainkan peran penting dalam membangun angkatan udara secara internasional.

Pasca penyerangan terhadap Jalur Gaza

Israel mengirimkan total sembilan tim untuk berpartisipasi dalam latihan ini.

Di antara tim adalah operator dari Skadron Ular Hitam 161, Skuadron 200, dan Skuadron Elang Putih 210.

Latihan Drone Internasional digelar pascakonflik bulan Mei antara Israel dan militan Palestina di Jalur Gaza.

Hermes 450UK Crown

Hermes 450 UAV.

“Armada UAV melakukan lebih dari 6.000 jam terbang selama Operation Guardian of the Walls,” kata Amiram.

Ditambahkan, hal itu dilaksanakan untuk mempertahankan kelangsungan operasional dengan banyak pesawat di atas Jalur Gaza.

Dengan penggunaan drone juga, pasukan udara IAF dan IDF dapat beroperasi di medan perang yang rumit dan padat untuk menemukan musuh dan meminimalisir kerusakan tambahan.

RNS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *