AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Walau jet tempur F-16 versi awal di beberapa negara telah diganti, penggunaan klan Fighting Falcon diprediksi akan masih panjang.
Belum lama ini BAE Systems telah mendapatkan kontrak dari Angkatan Udara AS (USAF) untuk melaksanakan dukungan terhadap armada F-16 di lebih 25 negara.
Kontrak senilai 600 juta dolar AS itu akan dilaksanakan dalam sepuluh tahun ke depan, yaitu hingga tahun 2031.
“BAE Systems telah menerima kontrak Pengiriman Tidak Terbatas/Kuantitas Tidak Terbatas dari Angkatan Udara AS dengan nilai hingga 600 juta USD untuk memasok armada internasional pesawat F-16 dengan peralatan pendukung. Kontrak 10 tahun tersebut mencakup pelatihan, dukungan teknik, peralatan uji khusus, dan lebih dari 1.200 item peralatan pendukung untuk memastikan ketersediaan armada F-16, salah satu jet tempur multi-peran yang paling serbaguna,” demikian rilis dari BAE Systems.
Selain yang telah disebutkan, perusahaan asal Inggris itu juga akan menyediakan sistem uji avionik level-I dan mendukung USM-464/638 untuk Angkatan Udara AS dan pengguna internasional F-16.
Pengembangan dan pengelolaan peralatan pendukung akan dioperasikan di luar lokasi perusahaan di Fort Worth, Texas.
Secara keseluruhan, kata BAE Systems, perusahaan telah mengirimkan lebih dari 100.000 peralatan pendukung dan sistem pengujian.
Perusahaan mengklaim, BAE Systems adalah pemimpin dunia dalam mengembangkan produk sistem pengujian khusus untuk F-16.
“Kami juga mengelola peralatan pendukung lengkap yang diperlukan untuk memastikan ketersediaan pesawat untuk USAF dan pasukan sekutu. Produk uji dan tim dukungan kami memastikan bahwa semua varian pejuang kritis ini dipertahankan melalui siklus hidupnya, mengoptimalkan operasi,” tulisnya.
Tanto Eagle